BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 5.000 anak sekolah dasar (SD) se-Kabupaten Banyuwangi tampak sangat ceria dan bahagia, Sabtu (21/7/2018). Mereka terlibat langsung dalam penyelenggaraan dan kemeriahan festival Memenganan Tradisional 2018.
Dalam festival itu, mereka diajak untuk memainkan kembali permainan-permainan tradisional zaman dulu seperti egrang bambu, egrang batok kelapa, holahop, gasingan, bedhil-bedhilan, gobak sodor, engklek, lintang aliyan, serta balapan ban motor. Semuanya disuguhkan dan dimainkan di halaman Pemkab oleh ribuan anak yang datang dari penjuru Bumi Blambangan.
Baca Juga: Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka festival ini juga ikut merasakan cerianya anak-anak ujung timur pulau Jawa yang asik memainkan berbagai macam mainan tradisional. Bupati Anas bersama Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Sulihtiyono juga bersemangat bermain dengan anak-anak.
Dalam kesempatan ini, Azwar Anas bersama Sulihtiyono juga turut ikut bermain lompat karet sampai memainkan perang-perangan dengan menggunakan senapan pelepah pisang. "Dor dor dor dor dor dor," teriak Azwar Anas kepada anak-anak yang menjadi lawan sekutunya.
Azwar Anas mengatakan bahwa akhir pekan ini menjadi momen istimewa bagi anak-anak Banyuwangi.
Baca Juga: Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
"Kami suguhkan permainan-permainan ini supaya anak-anak tahu nama-nama permainannya dan juga mengerti dan memahami cara-cara bermainnya permainan tradisional ini. Saya mengaku sangat senang bisa bermain permainan tradisonal ini bersama anak-anak. Permainan-permainan tradisional ini memang membutuhkan energi. Selain itu di permainan ini banyak hal yang baik di dalamnya. Mulai mengajarkan kekompakan, guyub, dan menyehatkan. Permainan tradisional ini bikin badan capek, tapi asik. Saya di sini bisa bernostagia dengan mainan dan permainan pada waktu saya kecil dulu," terangnya. (gda/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News