Antisipasi Dampak Kekeringan, BPBD Kabupaten Blitar Siapkan Dropping Air

Antisipasi Dampak Kekeringan, BPBD Kabupaten Blitar Siapkan Dropping Air Mobil tangki saat mengirim air bersih ke wilayah yang dilanda kekeringan.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mulai mengambil langkah untuk mengantisipasi dampak kekeringan. Mulai dari anggaran, armada, dan personil sudah disiapkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk dropping air bersih.

Lima Kecamatan di Blitar Selatan memang menjadi langganan ancaman kekeringan selama musim kemarau. Lima kecamatan tersebut adalah Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Binagun, dan Wates.

Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Korban Longsor di Kesamben Blitar dalam Kondisi Meninggal Dunia

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Blitar, lima kecamatan tersebut pada musim kemarau tahun sebelumnya juga mengalami kekeringan, meski dampaknya tidak terlalu parah. Sementara satu desa saat ini sudah mendapatkan dropping air bersih. Yaitu Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto.

"Desa Ngeni di Kecamatan Wonotirto ada yang sudah mengajukan bantuan dropping air bersih. Tapi tidak semuanya, hanya beberapa wilayah di desa itu," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan, Selasa (24/7/2018).

Menurut dia, setiap musim kemarau ada sekitar 16 desa di lima kecamatan tersebut yang mulai kesulitan mendapatkan air. Karena beberapa sumur dan mata air yang biasanya digunakan sebagai sumber air sudah mulai mengering.

Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas

Untuk mengatasi hal ini warga setempat biasanya mencari sumber air yang masih memancar dibantu dengan dropping air bersih dari BPBD.

"Melihat data musim kemarau tahun sebelumnya, memang ada 16 desa yang kesulitan air bersih. Namun hal ini masih bisa diatasi dengan mencari sumber lain ataupun dengan mengajukan dropping air bersih ke BPBD," imbuhnya.

Berdasarkan ramalan Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) diperkirakan, musim memarau akan berlangsung hingga bulan September mendatang. "Berdasarkan ramalan BMKG bisa sampai bulan September. Tapi biasanya sumber air kembali memancarkan air secara bertahap. Bisa jadi Oktober baru ada sumber air," ungkapnya.

Baca Juga: Longsor di Blitar, Satu Korban Berhasil Diselamatkan, Tiga Lainnya Dalam Pencarian

Selain menyiapkan armada dan personel untuk dropping air nersih, BPBD Kabupaten Blitar juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan Tulungagung untuk mem-back up jika dampak kekeringan meluas.

"Kami juga mengimbau agar masyarakat menggunakan air bersih sebaik-baiknya," pungkasnya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO