BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sepekan terakhir nelayan di Blitar Selatan minim tangkapan ikan. Minimnya tangkapan ikan ini dikarenakan para nelayan tak berani melaut, akibat gelombang tinggi.
Gembong Purnomo, salah satu nelayan di pantai Tambak, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto mengatakan, gelombang di pantai selatan pulau Jawa itu mencapai ketinggian 5 hingga 7 meter. Hal itu membuat dia dan nelayan lainnya tak berani melaut.
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
"Paling sekarang cuma bisa benerin jaring sama benerin perahu. Karena gak punya kegiatan lain. Mau melaut gak berani karena gelombang tinggi," jelas Gembong Purnomo, Jumat (27/7/2018).
Menurut dia, kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Beberapa warung dan penjual ikan di pantai Tambak pun saat ini juga banyak yang tutup, karena tak ada barang dagangan. "Sempat nekat melaut, tapi karena kondisi gelombang membuat perahu tidak seimbang. Saya dan teman-teman pulang tanpa membawa hasil tangkapan sedikit pun," imbuhnya.
Di Pantai Tambak sendiri saat ini nampak sejumlah petugas siaga di pinggir pangai. Selain petugas kepolisian dari Polsek Wonotirto, juga nampak petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas keamanan laut terpadu (Kamladu). Sesekali petugas gabungan ini mendekat ke pantai untuk mengingatkan warga dan wisatawan agar menjauh dari bibir pantai.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar
Komandan Pos Pantau TNI AL wilayah Blitar, Pelda Sujarno mengatakan, berdasarkan data dari Badan Meterologi Klematologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tinggi masih akan terjadi hingga 30 Juli mendatang. Ia mengimbau warga, utamanya nelayan untuk tetap waspada dan segera menghentikan aktivitas di dekat pantai jika kondisi tidak memungkinkan.
"Kami mengimbau warga tetap waspada, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News