Ahok Mundur, PDIP-PKB Siap Tampung, Gerindra: Tak Tahu Terima Kasih

Ahok Mundur, PDIP-PKB Siap Tampung, Gerindra: Tak Tahu Terima Kasih Ahok akhirnya benar-benar keluar dari Gerindra. Foto: kompas.com

JAKARTA(BangsaOnline)Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau siap mundur dari Partai . , yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat , berniat mundur karena tak sehaluan dengan partai soal Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).

Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen

menyatakan segera menyiapkan surat pengunduran dirinya. "Hari ini saya siapkan suratnya. Saya akan kirim ke DPP, menyatakan untuk keluar dari Partai ," kata di Balai Kota, Rabu, 10 September 2014.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan tidak menutup kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama akan bergabung dengan PDI Perjuangan. Sebelumnya, - sapaan Basuki-- memutuskan mengajukan mengundurkan diri dari Partai Gerakan Indonesia Raya.

"Kalau Pak ingin bergabung PDIP, kenapa tidak," kata Hasto di Rumah Transisi, Rabu, 10 September 2014.

Hasto menjelaskan bahwa partainya memang membina hubungan baik dengan wakil Gubernur DKI terutama sejak pilkada lalu. Akan tetapi dia enggan mengatakan PDI Perjuangan memanfaatkan situasi pengunduran diri dari sebagai jembatan untuk merekrut mantan bupati belitung timur itu sebagai kader PDI Perjuangan."Kami tidak masuk ke dalam ranah itu bahwa ada cara menggunakan momentum politik untuk melakukan rekrutmen. Kami hormati kedaulatan setiap partai," kata dia.

Menurut dia, untuk bergabung dengan PDIP tidak ada rekruitmen khusus. Seluruh calon anggota partai harus mengajukan surat keinginan untuk bergabung.

Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat

"Bagi PDIP seseorang menjadi anggota partai harus melalui pengajuan surat terlebih dahulu untuk bergabung, sehingga ada suatu kesadaran nantinya mengapa harus bergabung dengan PDIP," kata dia.

Hasto berpendapat bahwa keinginan untuk mundur dari partai lantaran tidak lagi sesuai dengan sikap partai yang menginginkan kepala daerah ditunjuk DPRD.

Berbeda dengan , PDI Perjuangan menolak pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Sehngga silang pendapat itu mungkin saja membuat akan bergabung dengan PDIP karena Hasto kembali menekankan bahwa partainya terbuka.

"Pak melihat bahwa dengan mekanisme secara langsung, mampu menghadirkan pemimpin seperti pak Jokowi dan pak . Kami engga akan mengambil suatu manfaat politik apakah kami akan merekrut Pak . Yang jelas kami punya juga kedekatan kedekatan dengan pak ," kata Hasto.

PKB juga siap menampung jika benar-benar sudah resmi keluar dari . "Prinsipnya PKB membuka diri kepada siapapun, termasuk kepada YTH Basuki Tjahaja Purnama," kata Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain saat dihubungi, Jakarta, Rabu (10/9).

Menurut Malik, merupakan sosok yang memiliki banyak kelebihan. "PKB sangat welcome apalagi kepada figur yang berintegritas. Di mata saya, gandrung dengan terobosan baru," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menolak mengomentari hal tersebut. "Tanya Pak . Kami punya urusan masing-masing. Kapan jadi gubernur dan wakil, kapan ranah partai," ucap dia.

Jokowi menilai mundurnya dari partai tak akan berpengaruh terhadap pemerintahan. "Kami ini orientasinya ke masyarakat, melayani masyarakat," katanya.

Baca Juga: Usai ​Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai DKI Jakarta Mohammad Taufik 'menyentil' . Taufik menyebut tak tahu cara berterima kasih jika keluar dari .

"Partai kami enggak dagang. Dia () harusnya bersyukur," ujar Taufik di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Selasa, 9 September 2014. Karena, menurut Taufik, bisa menjadi wakil gubernur karena jasa yang berani mengusungnya Pilkada DKI 2012.

Bahkan, ia melanjutkan, tak meminta duit sepeser pun dalam pencalonan . "Tanya saja ke , ada minta duit enggak waktu nyalonin. Jadi itu orang harusnya lebih banyak bersyukur," ucap dia.

Taufik menjelaskan, jika RUU Pilkada disahkan dan benar-benar mengundurkan diri, maka pengunduran diri itu tak berpengaruh terhadap posisi jabatan saat ini: sebagai wakil gubernur.

Namun, secara etika, kata Taufik, sebaiknya begitu mundur dari partai, jabatannya yang melekatnya juga dilepas. "Kalau mau konsisten, setelah mundur dari partai, mundur juga dari jabatan wakil gubernur. Kan dia bisa jadi seperti sekarang karena partai. Jadi jangan mau enaknya saja," ucapnya. Sebelumnya Taufik juga mengecam yang mewacanakan mundur dari . Menurut dia, seharusnya jangan hanya bicara tapi langsung saja bikin surat pengunduran diri dari . Ternyata kini benar-benar menyiapkan surat pengunduran diri dari .

Sumber: tempo.co.id/merdeka.com/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO