KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Keberadaan bahan bakar elpiji melon belakangan ini mulai sulit dicari di sejumlah daerah. Hal ini mulai dirasakan oleh para konsumen yang biasa menggunakan bahan bakar gas melon atau ukuran 3 kilogram tersebut.
Kondisi ini terjadi hampir merata, baik di kota maupun sebagian di Kabupaten Kediri. Saat pembeli bertanya ke pengecer, mereka bilang jika stok yang didrop oleh para agen dibatasi.
Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
Alfiaturrizqi, salah satu ibu rumah tangga di Plosoklaten mengatakan keberadaan elpiji 3 kilogram sudah tidak seperti biasanya, kini sulit didapat. Beruntung ia hidup di desa, sehingga bila tabung gas melon kehabisan di toko ia bisa menggunakan kayu bakar.
"Dengar-dengar keberadaan tabung gas elpiji akan dirubah menjadi gas warna pink," ungkapnya, Kamis (23/08).
Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Bandar Lor Kota Kediri. Para pembeli harus berpindah-pindah dari satu pengecer ke pengecer lainnya untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut. Kelangkaan elpiji sudah berlangsung sejak sepekan yang lalu.
Baca Juga: Lewat FinFest 2024, OJK dan Pemkot Kediri Terus Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Mujilah, salah satu warga setempat mengaku untuk mendapatkan elpiji, ia terpaksa harus membeli dengan sistem memberi uang DP terlebih dahulu kepada penjual.
"Ya titip uang dulu, nanti kalau elpijinya sudah datang baru diambil," papar ibu tiga anak ini.
Bahkan, di wilayah Kecamatan Mojoroto ini, karena sulitnya mendapatkan elpiji, ada yang menjual hingga Rp 20-25 ribu satu tabung. “Ada juga yang menjual 25 ribu, karena saking tidak ada barangnya,” ujarnya. (rif/ian)
Baca Juga: Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News