SIDOARJO (bangsaonline) - Jembatan penghubung di Jl Raya Pilang – Tulangan, atau sebelum Pabrik Gula (PG) Toelangan dibongkar PU Bina Marga Pemkab Sidoarjo, akibat pelatnya melengkung.
Dampak dari pembongkaran jembatan, jalan ditutup total dan arus lalu lintas dialihkan ke jalan poros desa, Tanggulangin dan Krian.
Baca Juga: Disdikdaya Probolinggo Bakal Berikan Pendampingan Psikologis bagi Siswa-siswi Korban Jembatan Putus
Proyek perbaikan jembatan Tulangan ini, dianggarkan pada APBD 2014 senilai Rp 3.340.850.000. Tendernya dimenangkan PT Hasta Prajatama, Jl Lingkar Timut No 1 Kemiri, Sidoarjo dengan menawar Rp. 2.874.506.000
Sementara penutupan jalan ke arah Tulangan, Krembung, Prambon atau ke wilayah selatan sudah dipasang pengumuman mulai di perempatan Pilang.
Truk dan bus dilarang masuk dan diarahkan memutar lewat Krian atau sekitar 10 km. Penutupan di ruas Jl Raya Pilang – Tulangan diperkirakan selama 3 bulan karena jembatan dibongkar total.
Baca Juga: Dandim Ngawi Tinjau Langsung Jembatan Ngantru yang Putus Ditabrak Truk
Pantuan BANGSAONLINE, Jl Raya Pilang–Tulangan kondisinya tampak lengang, hanya ada beberapa truk besar melintas yang tujuannya ke beberapa perusahaan yang lokasinya tidak sampai lokasi pembongkaran di Desa Kemantren. Begitu pula angkutan umum jurusan Tulangan - Sidoarjo juga tidak banyak berseliweran karena harus memutar lewat jalan desa yakni Desa Medalem tembus Desa Kemantren.
Kepala Dinas PU Bina Marga Sidoarjo Ir Sigit Setyawan mengatakan, pembongkaran dan penutupan jalan sudah dilakukan kerja sama antara Polsek Wonoayu dan Polsek Tulangan. Pengguna jalan dari arah utara ke selatan (Pilang-Tulangan) terutama mobil, diarahkan petugas Polsek Wonoayu agar memutar lewat Krian. Dari arah sebaliknya, petugas Polsek Tulangan yang mengarahkan pengguna jalan agar lewat Medalem, tembus, Sidomoro, Suko dan Sidoarjo.
“Sesuai kontrak kerja , pembangunan jembatan sampai akhir Desember. Mudah-mudahan bisa dipercepat,” tuturnya.
Baca Juga: Jembatan Ambrol, Akses Jalan Antar Desa di Rejoso Nganjuk Terputus
Jembatan yang dibongkar sejak, Senin (8/9) kemarin, masih belum dapat separo jembatan, karena pembongkarannya dengan cara manual atau dibetel. Untuk membetel beton jembatan yang cukup tebal melibatkan sekitar 10 orang. Diperkirakan pembongkaran dengan cara tradisional itu memakan waktu sekitar lima hari lagi. Siang kemarin, sebuah crane mulai menurunkan batu kotak ukuran 1 m2 ke sungai untuk menghambat air.
Pembangunan jembatan yang menghubungkan Tulangan – Pilang dan daerah lain itu menggunakan box culvert. Cara tersebut dipilih selain waktunya cepat juga kuat. Apalagi kondisi sungai terus mengalir deras sehingga pemasangan box culvert tidak terlalu terganggu.
“Jembatan itu pernah diperbaiki pada tahun 1995/1996. Karena kondisi pelatnya melengkung dan muncul kekhawatiran akhirnya dibongkar agar pengguna jalan aman dan nyaman,” jelas Sigit.
Baca Juga: Tinjau Jembatan Kacangan yang Ambruk, Gus Yani Instruksikan DPUTR Gresik Bentuk Tim Investigasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News