PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Pasuruan kembali mendapatkan anugerah tingkat nasional dalam program pemberantasan buta aksara. Kabar tersebut disampaikan secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Dr. H. Iswahyudi, MPd melalui telepon selulernya, kemarin.
”Alhamdulilah berkat arahan dan petunjuk Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf kala itu serta dukungan dari masyarakat Kabupaten Pasuruan, tokoh agama, jajaran legislatif dan birokrasi, akhirnya kami berhasil menyabet tiga penghargaan tingkat nasional dalam program pemberantasan buta aksara tahun 2018,” kata Abah Is, sapaan akrab Kepala Dinas Pendidikan Kab. Pasuruan.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Bertempat di Alun-alun Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, Pemkab Pasuruan kembali menyabet tiga penghargaan dalam bidang pemberantasan buta aksara tingkat nasional dari Menteri Pendidikan Muhajir Efendy dalam rangka Hari Aksara Internasional 2018.
Ketiga penghargaan tersebut adalah Anugerah Aksara Utama, Anugerah Pegiat Aksara yaitu: Ibu Ummi Kulsum (Lekok) Guru TK, dan Penghargaan Tokoh Adat Pendukung Pendidikan Keaksaraan pada komunitas Adat, yang diraih Kepala Desa Tosari Edi Prayitno (Suku Tengger Tosari).
Ditambahkan, program pemberantasan buta aksara ini merupakan salah satu titik berat dalam masa kepemimpinan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf periode 2013-2018.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Pasuruan bisa menyingkirkan ratusan daerah lain dalam inovasi pemberantasan buta aksara. Inovasi berbasis kearifan lokal ini yang menjadi prioritas utama dalam program tersebut di atas.
"Ke depannya kami akan kembali berkarya dalam rangka menuju Pasuruan Maslahat dan berdaya saing serta memohon doa restu seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Pasuruan,” pungkas pria yang juga menjabar sebagai penasehat Yayasan Supporter Sakeramania Pasuruan. (afa/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News