PACITAN, BANGSAONLINE.com - Lahirnya PKI bukanlah suatu hal yang kebetulan, melainkan suatu hal sesuai dengan perkembangan sejarah. PKI adalah anak jaman yang lahir pada waktunya.
Hal ini disampaikan Imam Haryono, Ketua DHC 45 Pacitan, saat nonton bareng film pemberontakan G30S/PKI, Sabtu (29/9) malam kemarin. Karena itu, dia meminta agar generasi muda saat ini bisa membentengi diri dengan rasa nasionalisme untuk tegaknya NKRI.
Baca Juga: Situs Persada Sukarno Minta Pemerintah Bentuk Tim Kajian Hari Peristiwa G30S/PKI
Hal senada juga disampaikan Pasi Intel Kodim 0801 Pacitan, Kapten (kav) Dadut Setiyawan. "Paham PKI sudah jelas tidak boleh berkembang di Indonesia. Indonesia menganut ideologi Pancasila, bukan komunis. Ambil hikmah dari pemutaran film G30S/PKI karena sudah jelas pernah terjadi tragedi memilukan di Indonesia," timpalnya.
"Generasi muda jangan mau di adu domba. Tetap junjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan bangsa," pesannya.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol, Suharyanto menambahkan, lahirnya PKI merupakan peristiwa sangat penting bagi perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia. Menurutnya, pecahnya Revolusi Oktober di Rusia tahun 1917 menjadi salah satu pengaruh berdirinya PKI.
Baca Juga: Selain Penjajahan, Indonesia Juga Pernah Alami Sejarah Kelam Lainnya, Salah Satunya Tragedi Trisakti
"Lahirnya PKI dan perkembangannya tidaklah dapat dipisahkan dari pengaruh kemenangan revolusi Oktober itu. Kemenangan revolusi Oktober besar di Rusia itu telah membangkitkan kesadaran rakyat-rakyat jajahan. Revolusi Oktober memberi keyakinan kepada rakyat Indonesia, bahwa imperialisme Belanda pasti dapat digulingkan, dan rakyat Indonesia akan dapat mendirikan negara Indonesia yang bebas dan merdeka. Jadi, Partai Komunis Indonesia lahir dalam zaman imperialisme, sesudah di Indonesia ada klas buruh, sesudah di Indonesia berdiri serikat buruh-serikat buruh dan perkumpulan sosial demokratis Indonesia. Yaitu organisasi politik yang pertama daripada kaum Marxis Indonesia, sesudah revolusi Oktober tahun 1917," tegasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News