Taklukkan 'Jalur Neraka' di Ijen, Dyball Dinobatkan Jadi King Mountain ITDBI 2018

Taklukkan Benjamin Dyball saat melenggang sendirian di garis finish etape 4 Paltuding Ijen.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Memasuki babak terakhir,  Abdullah Azwar Anas memberangkatkan etape 4 balap sepeda Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2018 class 2.2, Sabtu (29/9/2018) kemarin. 

Etape yang merupakan 'etape neraka' ini menyuguhkan rute tanjakan dengan ketinggian 1.900 mdpl dan jarak tempuh lintasan 127,2 km. Mengambil start dari Desa Sarongan menuju finish Gunung Ijen.

Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bupati Banyuwangi Bersama Ratusan Siswa Tanam Pohon Cemara Laut

Setelah bendera start dikibarkan para pembalap langsung melejit dan beradu sprint menuju Pasar Kedungrejo. Pembalap yang masih dalam satu rombongan besar ini terus melakukan kejar-kejaran ke arah Jajag yang dilanjutkan sampai Pasar Genteng.

Di jalur flat lokasi 27,3 km intermediate pertama dimulai dari RSUD Genteng sampai menuju Alas Malang dan pembalap Jamalidin Novadiantoro yang memenangkan adu sprint kali ini. 

Lanjut di rute Rogojampi sampai ke Banyuwangi utamanya di Jalan Jaksa Agung Suprapto di lintasan jalanan perkotaan lokasi 72,3 km sampai menuju Jalan Yos Sudarso intermediate kedua dimulai tetapi rombongan pembalap terpecah menjadi 2 rombongan. Hitungan intemediate kedua diraih pembalap dari team Sapura Cycling Ewart Jesse yang menjadi yang tercepat.

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Sebut Penghargaan Satyalancana Didapat Usai Turunkan Angka Kemiskinan

Hitungan mountain prime pertama sudah dimulai dari lintasan Kelurahan Bonyolangu melalui Desa Jambesari sampai ke Desa Kemiren lokasi 96,3 km yang menyuguhkan jalur sempit menanjak.

Di jalur ini, pembalap-pembalap climbers mulai unjuk gigi. Terbukti, pembalap climbers dari tim St George Cycling Benjamin Dyball memenangkan hitungan tanjakan yang pertama. Rute menanjak di titik lokasi 115,2 km yang sudah masuk hitungan mountain prime kedua yang mempunyai rute Taman Suruh melewati perkebunan Kalibendo sampai erek-erek kaki Gunung Ijen di ketinggian 1.650 mdpl. 

Pembalap Thomas Lebas asal France dari tim Kinan Cycling yang ditempel terus oleh Bejamin dan Ewart, akhirnya menunjukan kekuatan kakinya mengayuh sepeda dan langsung memenangkan adu tanjakan kedua.

Baca Juga: Ketua ISNU Jatim Sebut 4 Kriteria Pemimpin Ideal Ada pada Sosok Gubernur Khofifah

Di sisa 7 km,tiga pembalap saling beradu kekuatan untuk menjadi yang tercepat. Jarak lintasan kurang 3 km pembalap Australia Benjamin Dyball meninggalkan 2 pembalap di belakangnya dan melenggang ke finish sendirian dengan raihan waktu 3:49:44 detik. Disusul pembalap Ewart Jesse di urutan kedua dan posisi tiga diraih pembalap Thomas Lebas. 

Benjamin Dyball, pempalap asal Australia dari team St George Cycling mengatakan di etape terakhir ini ia dan tim menunjukan kualitas yang terbaik. Strategi yang diarahkan pelatih berjalan dengan mulus. Lintasan tanjakan yang tinggi sangat menguras tenaga. 

"Kesempatan untuk mencuri poin di lintasan ini lebih besar. Terbukti, kerja keras kami dengan dukungan tim yang baik maka saya bisa membuktikan menjadi yang tercepat dan membawa tim menjadi juara di balapan kali ini," terangnya.

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Siapkan Relokasi Pedagang Pasar Galekan yang Terbakar

Sehabis race berakhir, panitia juga menggelar seremoni penutupan di kaki Gunung Ijen dengan mengumumkan para pemenang. Juara umum ITDBI 2018 dipegang tim St George Continental Cycling dan KFC Cycling menjadi tim terbaik Indonesia.

Benjamin Dyball meraih juara General Classification dan King Mountain ITDBI 2018. Sedangkan dua pembalap dari tim PGN Cycling Jamal Habatullah meraih best Indonesia terbaik dan Jamilidin Novadiantoro menjadi Best Sprinter Classfication ITDBI 2018. (gda/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO