SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kali Porong merupakan percabangan dari Kali Brantas yang berhulu dari Mojokerto, mengalir dan bermuara ke timur ke selat Jawa. Sejak munculnya semburan lumpur Sidoarjo, pemerintah telah menetapkan Kali Porong sebagai pembuangan lumpur Sidoarjo untuk selanjutnya dibuang menuju ke laut.
Namun hal tersebut ternyata membawa dampak lingkungan yang kini dirasakan oleh warga sekitar Kali Porong. Di antaranya yakni buruknya air pada tambak-tambak warga dan yang kini tengah terjadi yakni pendangkalan Kali Porong dikarenakan sedimentasi lumpur yang cukup tebal sehingga mengganggu aliran air di kali Porong. Warga di sekitar bantaran Kali Porong saat ini merasa khawatir mengingat sebentar lagi akan memasuki musim penghujan.
Baca Juga: 5 Dari 11 Terdakwa Kasus Korupsi Lumpur Lapindo Sidoarjo Diminta Ganti Rugi, Kok Bisa?
Mursid, salah satu warga Desa Permisan, Kecamatan Jabon merasa khawatir karena letak desanya berbatasan langsung dengan Kali Porong. Dirinya bersama warga yang lain takut jika nanti air kali Porong sedang tinggi volumenya, air akan meluap dan menggenangi desanya.
"Melihat secara langsung kondisi Kali Porong seperti ini, warga sekitar bantaran khusus di Kecamatan Jabon dan Porong khawatir," kata Mursid (32) warga Desa Permisan Kecamatan Jabon Sidoarjo, Rabu (17/10).
Mursid mengaku, sebelum Kali Porong ini dijadikan tempat pembuangan semburan lumpur Sidoarjo, kondisi airnya sangat jernih dan bisa dibuat mandi warga sekitar saat musim kemarau seperti ini. Namun saat ini kondisi airnya tidak layak, bahkan sangat keruh sekali.
Baca Juga: Dampingi Gubernur Bersih-Bersih Sungai Avour, Kepala DLH Jatim Apresiasi Partisipasi Masyarakat
"Dengan kondisi sekarang yang mengalami pendangkalan seperti ini, pada saat musim penghujan, dikawatirkan airnya meluber," ungkap Mursid.
Mursid menerangkan, tiga bulan yang lalu di Desa Kupang di sisi Selatan ada titik tanggul yang jebol, meskipun saat itu tidak ada dampaknya karena terjadi saat musim kemarau. Dengan pendangkalan seperti ini, Kali Porong pada saat musim penghujan sangat membahayakan dan bisa mengancam tanggul itu sendiri.
"Kami berharap kepada pihak PPLS atau Pemkab Sidoarjo untuk melakukan normalisasi Kali Porong yang sudah dangkal ini," terang Mursid.
Baca Juga: Resik-Resik Sungai Avour, Gubernur Khofifah Ajak Daerah Lain Keruk Sungai Jelang Musim Hujan
Mursid juga meminta pihak PPLS yang hingga saat ini masih aktif melakukan pembuangan lumpur Sidoarjo ke Kali Porong, bertanggung jawab atas sendimentasi di Kali Porong ini.
"Warga berharap segera dilakukan pengerukan lumpur yang berada di Kali Porong ini. Kalau tidak dilakukan sangat membahayakan tanggul Kali Porong," jelas Mursid.
Dari pantauan di lokasi, pembuangan lumpur ke kali Porong ini sudah sangat memprihatinkan. Tepat di sekitar pipa pembuangan, sedimentasi lumpur sangat tebal sehingga menutupi air yang akan mengalir dari hulu ke hilir. Bahkan air yang kini mengalir hanya di satu pertiga lebar kali Porong. (cat/rev)
Baca Juga: 17 Tahun Lumpur Lapindo, Korban Berharap Ada Bacapres yang Komitmen Membantu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News