KEDIRI –(BangsaOnline)
Stok beras yang berada di empat gudang milik Bulog Subdivre V Kediri berkurang sekitar 10 ton. Pasalnya, Sub divre Kediri harus menirim stok beras ke dua wilayah provinsi, yakni provinsi Riau dan Papua, serta untuk distribusi beras miskin (Raskin).
Baca Juga: Gelar Pasar Murah di Kediri, Gubernur Khofifah: Wujud Upaya Pemerintah Kuatkan Daya Beli Masyarakat
Kepala Bulog Sub Divre V Kediri, Arif Mandu mengatakan, stok beras yang ada diempat gudang Bulog Sub Divre Kediri sekitar 26.400 ton. Berkurang sekitar 10 ton dari jumlah sebelumnya yang mencapai 36.400 ton.
"Stok kita memang menurun, saat ini tinggal sekitar 26.400 ton dari jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar 36.400 ton. Jumlah itu, sekitar 13.400 ton berada di dua gudang Bulog di wilayah Kediri, dan sekitar 13 ribu ton berada di dua gudang Bulog diwilayah Ngnjuk, " jelas Arif Mandu, Rabu, (17/9).
Berkurangnya stok beras sebesar 10 ribu ton itu, kata Arif Mandu karena pihaknya mengirim stok tersebut ke wilayah Dumai, Provinsi Riau sebesar 3.300 ton dan ke wilayah Jayapura, Papua sebesar 2 ribu ton pada akhir bulan Agustus lalu. Disamping itu, pihak Bulog juga mendistribusikan stok beras untuk kebutuhan Raskin sebesar 4.700 ton. "Jadi total yang harus kita keluarkan sebesar 10 ribu ton," lanjutnya.
Baca Juga: Pastikan Tepat Sasaran, Pemkot Kediri Awasi Ketat Pembagian 336 Ton Beras Bantuan untuk KPM
Namun meenurut Arif Mandu, kendati stok beras tersebut berkurang, namun stok beras yang ada dinyatakan cukup aman hingga 8 bulan kedepan. Mengingat menurut Arif Mandu untuk bisa menambah stok yang ada pihaknya masih mengalami kesulitan. Sebab menurut Arif Mandu, kondisi di wilayah Nganjuk dan Kediri saat ini sedang paceklik.
"Kondisi di wilayah Nganjuk dan Kediri saat ini sedang paceklik, artinya tidak sedang panen raya. Disamping itu, saat ini sedang musim kemarau, sehingga para petani kesulitan air untuk mengairi sawah, tentu ini berpengaruh terhadap hasil panen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News