RABAT, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, bersama rombongan memasuki Kota Rabat Maroko setelah sebelumnya beberapa hari berada di Tripoli dan Beirut Libanon. Safari Kiai Asep ke kota-kota besar di negara-negara Timur Tengah itu di Maroko lebih prioritas pada masalah pendidikan dan NU.
Kontributor BANGSAONLINE.com, Fadly Usman, yang ikut dalam rombongan Kiai Asep melaporkan bahwa pada Ahad tanggal 28 Oktober 2019, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah itu bersilaturahim ke Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Maroko. Kiai Asep dan rombongan ditemui Bintang Ahmad, ketua PCINU Maroko dan didampingi Muhibbur Rohman sebagai wakil ketua PCINU Maroko. Mereka aslinya santri Kiai Asep karena lulusan Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Dalam acara itu Bintang menyampaikan program-program PCINU Maroko tahun 2018 dan 2019. Menurut Bintang, salah satu program PCINU Maroko adalah pameran buku bertaraf internasional yang bakal memamerkan buku-buku karangan ulama tingkat dunia. “Pameran buku tersebut akan diadakan di Cassablanca, Maroko dengan menyediakan stan khusus buku-buku karangan ulama dari Indonesia,” kata Bintang.
Di Maroko, Kiai Asep Saifuddin Chalim sempat memeberikan beasiswa kepada beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negara kerajaan yang terletak di benua Afrika itu. Penyerahan beasiswa tersebut disampaikan secara simbolis di Hotel Texuda, Rabat, Maroko.
Kepada para pengurus PCINU Maroko, Kiai Asep menyampaikan tentang peran mahasiswa di dunia pendidikan Indonesia dan juga tanggung jawab sebagai penerus ilmu agama. “Barang siapa membantu agama Allah maka akan dibantu langsung oleh Allah,” tegas Kiai Asep mengutip firman Allah.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Ia minta agar para aktivis PCINU bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu bekerja keras dalam segala urusan. “Khususnya dalam memajukan agama melalui Nahdlatul Ulama,” tegas Kiai Asep.
Kiai Asep dan rombongan juga mengunjungi kota Tangier (Thanjah) pada Sabtu 26 Oktober 2018.
Di kota yang berbatasan dengan Spanyol dan Portugal ini, Kiai Asep Saifuddin Chalim selain berdialog dengan para mahasiswa Indonesia, juga bersilaturrahim dengan salah satu ulama terkemuka Tangier dan Maroko, yaitu Syaikh Dr Abd al-Mun’im bin Abd al Azizi al-Ghumariy di kediamannya di kawasan Masjid Mohammad V Tangier.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Asep Saifuddin Chalim menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan bimbingan Syaikh Abd al Munim terhadap mahasiswa Indonesia di kota Tangier, terutama kepada beberapa mahasiswa Indonesia lulusan Pesantren Amanatul Ummah. Kiai Asep juga mengundang Syaikh Ghumariy untuk berkunjung ke Pesantren Amanatul Ummah guna memperkuat hubungan intelektual antara ulama Indonesia dan Maroko melalui kegiatan akademik di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto .
Kedua tokoh ini sepakat bahwa pendidikan generasi muda muslim harus diperkuat. Menurut mereka berdua, pendidikan berkarakter hanya bisa muncul dari keluarga yang memiliki standar moralitas dan keagamaan yang ketat sebagaimana tecermin dalam keluarga besar al-Ghumariy.
Dalam acara silaturahim itu Kiai Asep Saifuddin Chalim didampingi Mauhibur Rokhman, Dr Fadly Usman dari Institut KH Abdul Chalim dan Joko Pitono, salah satu jurnalis senior dari Jawa Timur. Tampak juga beberapa mahasiswa Indonesia ikut mendampingi. Silaturrahim ini diakhiri dengan ijazah hadith musalsal al awwaliyyah. [mma]
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News