Gus Anom Gelar Tahlil untuk Korban Lion Air JT 610

Gus Anom Gelar Tahlil untuk Korban Lion Air JT 610 Gus Anom Bin Syeikh Arifin Bin Ali Bin Hasan, pengasuh Majelis Ta'lim Al Munawwarah, Surabaya. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang memunculkan empati berbagai pihak. Salah satu di antaranya Gus Anom Bin Syeikh Arifin Bin Ali Bin Hasan. Bahkan pengasuh Majelis Ta'lim Al Munawwarah di Bratang Gede itu akan menggelar tahlil khusus untuk korban musibah Lion Air.

Menurut Gus Anom, acara tahlil yang digelar di musholla Al Munawwarah di Bratang Gede 3G itu sejatinya adalah pengajian rutin bulanan setiap hari Sabtu malam minggu pertama. Namun karena ada musibah jatuhnya pesawat Lion Air, pihaknya sekalian melaksanakan tahlil dan doa bersama untuk para korban pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut.

"Kami empati dengan para korban dan keluarga kecelakaan pesawat Lion Air JT 610. Karena itu kami menggelar tahlil pada Sabtu malam 3 November mendatang," tutur Gus Anom, Selasa (30/10).

Guru spiritual sejumlah artis ibu kota ini juga mengapresiasi Ricky Perdana dan Said Bajuri yang bersedia hadir ke Surabaya untuk bergabung dengan jamaah majelis ta'lim Al Munawwarah dan warga kota Surabaya dalam zikir dan tahlil untuk korban Lion Air.

Menurutnya, sikap selebritis itu adalah contoh yang baik. Di tengah kesibukan, mereka bersedia meluangkan waktu untuk berbuat baik kepada sesama. Ini menjadi tren positif di tengah gaduhnya situasi politik belakangan ini.

"Alhamdulillah, mereka yang berstatus artis mau tahlil bareng untuk para korban musibah Lion Air. Karena itu saya mengajak warga Surabaya dan Jawa Timur bergabung dalam tahlil dan doa bersama," ujar ulama muda ini.

Gus Anom mengaku prihatin atas musibah tersebut. Terlebih di antara para korban itu ada warga Jawa Timur yang berasal dari Surabaya, Madiun dan Blitar. Karena itu sebagai warga Jawa Timur, ia sangat berbela sungkawa. Pihaknya berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan.

"Kalau seandainya para penumpang itu dinyatakan meninggal dunia, Insya Allah mereka meninggal dengan husnul khotimah. Karena mereka meninggal di laut, secara otomatis jasadnya sudah dibersihkan dan disucikan oleh air laut," pungkas da'i yang hobi menembak itu. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO