Takut Disebut Bakhil Karena Tidak Menjawab Shalawat

Takut Disebut Bakhil Karena Tidak Menjawab Shalawat Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A.

>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A. Kirim WA ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<


Pertanyaan:

Assalammualaikum Wr.Wb. Kejadian ini sering saya alami, atau bahkan mungkin juga pembaca BANGSAONLINE.com yang lain. Sering kali saat saya sedang membaca Alquran atau berdoa di Masjid, saya mendengar orang membaca Nabi Muhammad hingga 33 kali.

Saya kadang ragu meneruskan membaca Alquran atau menjawab salam terlebih dahulu. Saya juga tidak mau disebut orang yang bakhil karena tidak menjawab salam tersebut. Saya harus seperti apa Kiai dalam posisi seperti itu?

Terima kasih atas jawabannya. (Dainuri, Banyuwangi, Jawa Timur)

Jawaban:

Wa 'alaikumus salam Wr. Wb.

Membaca salawat kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam baik ketika membaca maupun ketika mendengar nabi Muhammad saw itu ekspresi kecintaan kepada beliau, yang berkonotasi baik secara etis (akhlak). Secara Fikih bersalawat kepada Nabi itu bernilai hukum Sunah. Maksudnya jika seseorang mendengar nama Nabi Muhammad saw disebut, dan ia --karena beberapa sebab-- tidak bersalawat, maka tidak berdosa. Hanya saja ia tidak dapat pahala.

Jadi, ketika bapak sedang membaca Alquran dan mendengar nabi Muhamnad saw disebut berulang-ulang, dan bapak hanya bersalawat satu kali, itu sudah cukup dan bapak sudah memenuhi satndar etika. Inilah maksud hadis yang bapak utarakan di atas. Wallahu a'lam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO