BANGKALAN (bangsaonline) - Sejumlah pemuda dan para petani dari beberapa kecamatan di kabupaten Bangkalan mendatangi kantor Dispertanak kabupaten Bangkalan kamarin (18/9). Kedatangan merekaiuntuk menanyakan terkait perkembangan petani dikabupaten Bangkalan. Mereka khawatir dengan terus pesatnya perkembangan rencana industrialisasi diBangkalan akan mengikis lahan pertanian di Bangkalan.
Dikatakan kepala dinas pertanian dan Peternakan(kadispertanak)Bangkalan Ir.Puguh Santoso bahwa pihaknya akan terus melakukan langkah untuk mengembangkan produktivitas pertanian di Bangkalan. Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat bersama-sama dengan dispertanak dalam mengembangkan pertanian dikabupaten Bangkalan.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
"Saya berharap, masyarakat bisa bekerjasama dengan kami dalam mengawal kerja-kami, karena tanpa kerjasama dengan masyarakat/petani kita tidak akan maksimal bekerja" ujarnya didepan para petani.
Puguh menjelaskan terkait lahan ditengah pertumbuhan industrialisasi yang semakin tidak bisa dibendung, ia masih optimis bahwa para petani bisa memiliki kesempatan untuk mengebangkan sektor pertanian yang bernilai ekonomis, seperti gabah, peternakan ayam, dan lainnya. Hanya saja lanjut Puguh kemandirian para petani diBangkalan yang harus terus dioptimalkan.
Menurutnya terkait kebutuhan pangan di Bangkalan kini Surplus, ia optimis bahwa sebenarnya Bangkalan memiliki potensi yang cukup banyak, baik disektor gabah, dan peternakan seperti ikan, bebek dan lainnya.hanya saja yang harus dilakukan cara untuk memproduksinya, sehingga gabah yang ada tidak dijual keluar wilayah. "Ini juga seperti populasi sapi, di Bangkalan menurut data sebanyak 186 ribu ekor populasi sapi dibagi 15 ribu ekor setiap tahun yang dipotong ditambah 7 ribu ekor yang dikirim ke kalimantan, maka sekitar 22 ribu sapi pertahun yang harus keluar, nah itu bagaimana caranya kita dapat menjaga populasi sapi agar tidak punah,"ajaknya
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Sementara itu, salah seorang petani dari desa Modung kec Modung, Umar, meminta pihak dispertanak memantau betul keberadaan pupuk. Penimbunan pupuk yang dilakukan oleh pengecer juga harus dipantau. Sehingga tidak memanfaatkan kelangkaan pupuk," ya saya minta untuk penimbun pupuk juga dipantau, biar tidak BBM saja yang mendapat penjagaan aparat," pintanya.
Para petani berharap agar hasil audensi itu tidak selesai hanya dibangku saja, akan tetapi ada tindak lanjut dari dispertanak dalam mengambangkankan potensi pertanian di Bangkalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News