LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bantaran Bengawan Solo yang melintas di wilayah Kabupaten Lamongan kembali mengalami longsor. Kali ini longsor sepanjang 100 meter terjadi di Dusun Glogok, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan. Akibatnya, warga yang tinggal di dekat tanggul bengawan tersebut resah, mengingat beberapa waktu yang lalu juga terjadi hal yang sama saat di wilayah Lamongan diterjang hujan lebat.
“Saya berharap ada upaya dari Pemerintah Kabupaten Lamongan agar tidak terjadi longsor susulan hingga ke pemukiman warga,” kata Ahmad, salah seorang warga setempat, Selasa (6/11).
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
Sementara Kepala BPBD Lamongan, Suprapto, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah langsung berkordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Lamongan dan Balai Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk penanganan longsor tersebut.
“Sudah saya kordinasikan dengan Dinas SDA Lamongan maupun Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) dan akan ditinjau ke lokasi, mengingat tanggul yang longsor tersebut kewenangannya,” tegas Suprapto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bengawan Solo di Lamongan longsor, tepatnya terjadi di Desa Keduyung Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan hingga mengakibatkan enam rumah milik warga rusak.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Dalam kejadian ini, lanjut Suprapto, tidak ada korban jiwa. Warga berhasil menyelamatkan diri sebelum reruntuhan rumah menimpa mereka. “Secara detail bantaran Bengawan Solo yang longgor tersebut lebarnya 10 meter, panjang 150 meter, dan kedalaman 6 meter. Dan masih berpotensi ambles atau longsor lagi,” ungkap Suprapto.
Menurut Suprapto, longsornya bantaran Bengawan Solo tersebut karena dari musim kemarau yang panjang setelah itu ada hujan yang lebat sehingga mengakibatkan tanah yang rentak-retak kemasukan air hujan. “Akhirnya terjadi longsor apalagi lokasi di bantaran dengan Bengawan Solo,” jelasnya.
Kepala Desa Keduyung, Edy Purnomo mengatakan, saat ini warga sedang melakukan kerja bakti bergotong royong untuk menyelamatkan barang barang milik korban. “Kami Pemerintah Desa Keduyung meminta adanya relokasi, mengingat kejadian tersebut sudah beberapa kali terjadi dan warga yang rumahnya rusak untuk sementara waktu mengungsi ke rumah familinya masing-masing yang masih di Desa Keduyung,” tegas Edy Purnomo. (qom/rev)
Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News