Polres Bangkalan Gelar Seminar Bertajuk "Jangan Suriahkan Indonesia"

Polres Bangkalan Gelar Seminar Bertajuk "Jangan Suriahkan Indonesia" Foto bersama Kapolres Bangkalan beserta Tokoh Agama, Ulama, FKUB, Organisasi Kepemudaan, dan Ketua Fatayat Bangkalan. foto: FAUZI/ BANGSAONLINE

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - gelar Seminar Rethingking Nationalism tentang bahaya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terhadap Ideologi Pancasila dengan tema "Jangan Suriahkan Indonesia" di Gedung Ngudia Husada Lantai IV Bangkalan, Rabu (07/11/2018).

Kapolres Bangkalan, AKBP Boby P.Tambunan menuturkan bahwa seminar ini dilatarbelakangi dari pemikiran atas fakta yang terjadi beberapa waktu yang lalu, yakni pada tahun 2017 saat Organisasi HTI di Indonesia resmi dilarang.

Baca Juga: Marak Korban Jerat Benang di Suramadu, PMII UTM Tuding Polres Bangkalan Tak Beri Rasa Aman

Boby P. Tambunan menjelaskan tentang bahayanya paham Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terhadap ideologi Pancasila. Karena itu ia berinisiatif menggelar seminar tersebut.

"Jangan sampai Indonesia seperti Suriah, Jangan Suriahkan Indonesia," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolres juga memaparkan fakta terbaru tetang Insiden pembakaran bendera HTI yang terjadi di Garut, Jawa Barat. Ia berharap insiden pembakaran bendera HTI tidak sampai bergulir ke daerah lain, khususnya di Bangkalan.

Baca Juga: AKBP Hendro Sukmono Resmi Jabat Kapolres Bangkalan

"Kita tahu bahwa Blega pada tanggal 04 November 2018 kemarin akan diadakan aksi bela kalimat tauhid, akan tetapi saya sangat bersyukur aksi tersebut digagalkan dan dirubah bentuknya," ujar Boby P. Tambunan.

Seminar itu mendatangkan Najih Ar Rohmatani selaku Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia sebagai pemateri. Ia memaparkan tentang persamaan menjaga Pancasila dengan menjaga agama.

"Bahwa Suriah terlambat mengantisiapasi kelompok radikalisme, sehingga mereka memanfaatkan media sosial sebagai sarana menyebarkan idealismenya. Demo mulai marak di mana dan ulama difitnah," kata Gus Najih yang merupakan Alumni PP. Sarang, Rembang.

Baca Juga: Moge Tabrak Mobil di Bangkalan, 1 Orang Dirawat

"Suriah dulu negara yang makmur, aman, ulamanya banyak, banyak kitab-kitab yang ditulis oleh ulama Suriah (Syam). Tapi Suriah saat ini berubah 180 drajat," tuturnya.

Narasumber lainnya, Makruf Khozin dari Aswaja Jatim, menyoroti keterlambatan Indonesia membekukan HTI. "Negara lain sudah lama dibubarkan dan tokoh-tokohnya ditangkap. Masih untung di Indonesia tokohnya tidak ditangkap," ungkapnya.

Hadir dalam seminar tersebut, semua Pewira serta Kapolsek jajaran se-Kabupaten Bangakalan. Kemudian Ulama, Masyarakat, FKUB, Organisasi Kepemudaan, Ketua Fatayat, dan Ketua PCNU Bangkalan. (uzi/rev)

Baca Juga: Pengendara Moge Terlibat Laka di Bangkalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Khilafah Proyek Politik Inggris? Ini Alasan Hizbut Tahrir Bolehkan Cium Cewek Bukan Muhrim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO