Duka Korban Lion Air PK-LQP di Blitar, Sempat Gelar Istighosah Hingga 7 Hari Berharap Keajaiban

Duka Korban Lion Air PK-LQP di Blitar, Sempat Gelar Istighosah Hingga 7 Hari Berharap Keajaiban Keluarga menyambut peti jenazah Tri Haska Hafidzi di rumah duka. foto: AKINA/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Jenazah Tri Haska Hafidzi (31), salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP tiba di orang tuanya di Desa Darungan, Kademangan, Kabupaten , Jumat (9/11/2018). Isak tangis keluarga Hazka pecah saat peti jenazah dikeluarkan dari ambulans untuk disemayamkan di rumah duka, sebelum dimakamkan di pemakaman desa setempat.

Kurniadi Ichwan, kakak pertama Tri Haska Hafidzi kepada sejumlah jurnalis mengatakan, pihak keluarga sebelumnya berharap Haska ditemukan dalam kondisi selamat. Bahkan pasca kecelakaan Lion Air PK-LQP di Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) lalu, keluarga di mengadakan istighosah selama tujuh hari. Istighosah ini digelar untuk mendoakan keselamatan Haska dan ratusan korban lainnya.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

"Di rumah sini keluarga memang menggelar istighosah dan doa bersama. Harapan kami agar adik kami ditemukan dengan kondisi selamat. Namun saya sejak hari pertama hingga hari ke sebelas di Jakarta mendampingi keluarga adik yang ada di sana," jelas Kirniadi Ichwan, Jumat (9/11/2018).

Sebelas hari berada di Jakarta, Kurniadi sempat tak mendapat kepastian nasib adik bungsunya. Hingga pada Jumat (2/11/2018) lalu, Kurniadi melihat tas dan sepatu milik Haska ditemukan tim Basarnas. "Dari sepatu dan tas yang saya lihat, saya dan keluarga baru meyakini adik sudah tidak ada," imbuhnya.

Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah Haska melalui pemeriksaan DNA. Sampel DNA dicocokan dari anak pertama Haska dan sampel darah Siti Bandiyah, ibu Haska. "Dari anaknya diambil air liurnya kemudian ibu juga diambil darahnya oleh Tim DVI Polda Jatim. Selain itu pihak keluarga sebelumnya juga diminta menyerahkan foto Haska yang kelihatan giginya dan baju yang belum dicuci," terangnya.

Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah

Kurniadi menambahkan, pihaknya mengikhlaskan kepergian Tri Haska Hafidzi. Namun pihaknya berharap agar Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kecelakaan. Agar ke depan tidak ada lagi kecelakaan pesawat yang memakan banyak korban.

"Kami ikhlas, saya yakin adik saya meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah. Sebagai muslim, pasti adik saya memanjatkan doa sebelum berangkat," jelasnya.

Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba

Tri Haska Hafidzi dimakamkan di pemakaman Desa Darungan, Kademangan, tempat kelahiran dan rumah orang tuanya tinggal, Jumat (9/11/2018). Selain keluarga dan kerabat, sejumlah pegawai Kanwil DJP Jawa Timur III serta pihak perwakilan Lion Air turut mengantarkan kepergian Haska ke tempat peristirahatan terakhir. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO