BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dalam momen peringatan Hari Pahlawan 2018 kali ini, Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron mengusulkan agar Syaikhona Kholil diusulkan sebagai pahlawan nasional. Hal ini disampaikannya saat ditemui usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Pemkab Bangkalan, Sabtu (10/11/2018).
Menurut Abdul Latif, Syaikhona Kholil layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional mengingat jasa-jasanya yang besar bagi bangsa. Syaikhona Kholil dikenal sebagai inisiator berdirinya organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, yakni Nahdhatul Ulama (NU).
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
"Muridnya saja sudah jadi pahlawan seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Syamsul Arifin, kenapa kok gurunya kok belum?," ujar Abdul Latif yang masih cicit dari Syaikhona Kholil. Meski begitu, ia menyadari bahwa pemberian gelar tersebut merupakan ranah Pemerintah Pusat.
Sementara Nur Hasan, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan mengapresiasi dan menyambut baik usulan Bupati. "Sebelum NU lahir tanggal 31 januari 1926, dan bahkan sebelum Muhammadiyah lahir tanggal 18 November tahun 1912, Syaikhona Cholil telah mendidik anak bangsa," papar Nur Hasan.
"Syaikhona Kholil mencetuskan gerakan moral keagamaan dan nasionalisme agar bangsa ini terbebas dengan cengkeraman imprealis. Syaikhona Kholil melahirkan Hadrotussyaikh KH. Hasyim Asy'ari, KH. Syamsul Arifin, dan masih banyak ulama terkemuka lainnya di pulau Jawa, Madura dan bahkan luar Jawa," terang politikus PPP ini.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
"Makanya jika Syaikhona Kholil diberikan gelar pahlawan nasional sangat layak, dibandingkan yang lainnya," pungkasnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News