SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai NasDem mengkritisi perlakuan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno yang melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem, Effendy Choirie. Ia menyesalkan tindakan Cawapres pendamping Prabowo Subianto tersebut. Menurutnya, calon pemimpin harus memahami setiap kultur dan tradisi-tradisi yang hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Setelah Golkar, Mujib Imron-Wardah Nafisah Terima SK B1 KWK dari NasDem
“Ziarah kubur itu ada tata kramanya, ada akhlaknya, ada budi pekertinya dan di Pesantren itu diajarkan semuanya,” terang politikus yang akrab disapa Gus Choi itu, Selasa (13/11).
Terkait hal tersebut, Gus Choi menduga bahwa yang bersangkutan tidak pernah mengaji. Sehingga maksud menghormati Kiai, Ulama atau Pahlawan yang diziarahi, tetapi perilakunya tidak mencerminkan niat dari penghormatannya itu sendiri.
“Menaruh bunga, perilaku di kuburan itu semuanya ada tata kramanya, ada adabnya. Nah, soal kaitannya ziarah kubur itu ada akhlak dan tata kramanya juga. Tidak sembarangan, apalagi itu kuburan ulama. Harus ada penghormatan dari peziarah," tegas loyalis Gus Dur ini.
Baca Juga: NasDem Merapat ke Khofifah-Emil, Khofifah : Kami Akan Kerja Keras Meraih Kemenangan
Sandi sendiri akhirnya menyatakan permintaan maafnya. Hal itu dilakukan setelah video berdurasi 15 detik yang memperlihatkan dirinya melangkahi makam Mbah Bisri viral di media sosial (medsos). Sontak warga NU mengecam perilaku Sandi tersebut. Demo pun sempat digelar para santri di Jombang. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News