Santri Harus Bisa Manfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi

Santri Harus Bisa Manfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi KRT Noor Wahyudi Hadinagoro KH. Ahmad Sugeng Utomo, Drs. Gun Gun Siwadi, bersama Pengasuh PP, Polsek, dan Ustad PP. foto: FAUZI/ BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Majelis Pesantren Indonesia dan Kementerian Kominfo Bidang Badan Asesibilitas Komunikasi Teknologi Informasi (BAKTI) kembali melanjutkan roadshownya untuk menyosialisasikan pemanfaatan teknologi informasi.

Setelah sosialisasi pertama digelar di Bangkalan Rabu (14/11/2018) kemarin, kali ini sosialisasi digelar di Kabupaten , Kamis (15/11/2018). Bertempat di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Arrohmaniya Jl. Abdul Qohir Dusun Pramian, Desa Taman, Kec. Sreseh, sosialisasi ini dihadiri ratusan santri dan santriwati.

Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat

Di hadapan para santri Drs. Gun Gun Siswandi selaku Staf Ahli Kominfo memaparkan tentang era digitalisasi yang sudah tidak dibendung lagi. "Pengguna internet di Indonesia saat ini sudah 143 juta, dan hampir 100 juta atau 83 persen di antaranya pengguna medsos," terangnya.

Ia mengajak para santri untuk memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi dengan hal-hal yang positif, terutama dalam penggunaan medsos. "Santri harus dapat mengupload informasi yang positif yang dapat memberikan nilai tambah, jangan sebaliknya. Hati-hati juga dengan berita yang memgandung hate speech, ujaran kebencian, dan hoax," pesan Gun Gun Siwandi

Menurutnya, sosialisasi ini sengaja digelar di 122 kabupaten tertinggal di seluruh Indonesia, khususnya kabupaten terrtinggal dari Sabang sampai Merauke, termasuk di Kabupaten  dan Bangkalan. "Setelah ini baru ke Situbondo dan Bondowoso," ujar Gun Gun.

Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan

Sementara Ketua Majelis Santri Indonesia KH. Ahmad Sugeng Utomo menambahkan bahwa tujuan sosialisasi ini untuk mengajak menjadi entrepreneur. "Harapannya, Kabupaten tertinggal, terdalam dan terluar bisa keluar dari zona merah," tandasnya.

Sedangkan KRT Noorwahyudi Hadinagoro sebagai Konsultan Santripreneur mencontohkan berbagai bisnis yang bisa digeluti anak muda (milenial), khususnya di madura. Sebut saja bisnis sate, besi tua, potong rambut, Tinggal lebih fokus dan dimanaj lebih profesional," ungkap Noor Wahyudi

Sementara Ketua Harian PP Raudhatul Ulum Arrohmaniya Ust. Abdus Syakur berterima kasih atas pemilihan ponpesnya sebagai lokasi sosialisasi. (uzi/rev)

Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO