GRESIK, BANGSAONLINE.com - Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Masyarakat Kabupaten Gresik kembali berduka. Kamis (15/11/2018) malam sekitar pukul 21.00 WIB, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) A-Karimi Desa Tebuwung Kecamatan Dukun, Romo KH. M. Sabiq Abdullah meninggal dunia. Kepergian kiai khos di Kabupaten Gresik ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat, khususnya para tokoh dan santri.
Muslih Hasyim, salah satu santri almarhum Kiai Sabiq kepada BANGSAONLINE.com mengaku sangat kehilangan atas kepergian gurunya itu. "Saya rasa bukan saya saja yang berduka. Tapi semua masyarakat Kabupaten Gresik pada khususnya," ujar Muslih, Jumat (16/11/2018).
Baca Juga: Kiai Mahfudz, Rais Syuriah PCNU Gresik itu Meninggal
Menurut ia, almarhum Kiai Sabiq selama hidupnya telah banyak berbuat dan mengabdikan dirinya untuk bangsa. "Almarhum semasa hidup banyak berkiprah di sejumlah organisasi besar baik organisasi kemasyarakatan, maupun keagamaan," paparnya.
Muslih yang juga Ketua Umum Relawan Gerakan Sosial (RGS) Indonesia ini menyatakan, bahwa almarhum Kiai Sabiq juga sangat konsen terhadap kebesaran NU hingga meninggal. "Kiai Sabiq saat masih hidup menjabat Mustasyar PCNU Gresik hingga meninggal. Ia juga sebagai Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik," jlentrehnya.
"Selama hidup, Kiai Sabiq juga sangat getol mencari ilmu. Almarhum adalah Alumni Ponpes Lirboyo Kediri. Kecintaannya mencari ilmu itu juga menular kepada 8 putra putrinya. Bahkan salah satu putra beliau ada yang sedang melanjutkan program S3 di al Azhar, Mesir. Dan, mayoritas putra putrinya selain bisa baca kitab kuning, juga sarjana S2," terangnya.
Baca Juga: Jelang Ramadan, 1.200 Kiai dan Imam Masjid di Gresik Divaksin
Sebagai santri Kiai Sabiq, Muslih mengaku banyak mendapat pelajaran berharga dari almarhum. "Saya sebagai santri beliau selama 9 tahun, yang saya ketahui beliau orangnya zuhud, sabar, dan sangat peduli terhadap santrinya maupun masyarakat sekitar seperti Dukun, Panceng, Sidayu, dan Ujungpangkah," terangnya.
"Kiai Sabiq saat hidup juga dikenal sebagai kiai entrepreneur. Dan, keahlian itu juga diajarkan kepada santri-santrinya," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News