Rony Ashfar Susanto, praktisi media Pacitan saat memberikan materi pada diklat jurnalistik PMII. foto: YUNIARDI S/ BANGSAONLINE
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Perwakilan mahasiswa dari 15 kabupaten/kota se-Jawa Timur yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar diklat kader ideologi, Sabtu (18/11).
Rojihan, Ketua PC PMII Pacitan selaku tuan rumah mengatakan diklat tersebut digelar dalam rangka membangun jiwa pemimpin yang tagwa, intelektual dan profesional. Dalam diklat tersebut, para peserta mendapatkan berbagai materi, termasuk tentang teknis jurnalistik yang baik dan benar.
Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin
"Dengan diklat jurnalistik inilah, mahasiswa akan semakin melek terkait jurnalistik, bagaimana memahami berita yang benar yang dilandasi fakta kejadian yang sebenarnya," ujar Rojihan, Sabtu (18/11).
Menurut Rojihan, digelarnya diklat ini juga dilatarbelakangi banyaknya berita-berita hoax dan provokatif yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Karena itulah dengan dilaksanakannya diklat jurnalistik ini, mahasiswa akan semakin paham tentang berita-berita yang benar dan berita-berita hoax," jelas Rojihan.
Sementara pada kesempatan diklat tersebut menghadirkan narasumber Rony Ashfar Susanto. Ronny merupakan mantan pegiat NGO USAID sekaligus seorang praktisi media. "Saya berharap dengan diselenggarakannya diklat ini kali, mahasiswa akan semakin cinta dan lebih memahami terkait jurnalisme yang indah, benar, serta tepat," kata Ronny usai memberikan materi.
Baca Juga: Gelar Halal Bihalal, PMII Sidoarjo Berharap Ada Kader yang Ikut Running di Pilkada
Menurutnya, jurnalisme merupakan seni dalam menyampaikan berita atas sebuah kejadian yang tengah atau telah berlangsung dengan dilandasi semangat demokrasi dan kode etik jurnalistik. "Sebab pada prinsipnya, jurnalisme itu harus bertanggung jawab pada masyarakat, sponsor, dan segmentasi pembaca atas karya berita yang dibuatnya. Prioritaskan pada kebenaran fungsional dan bukan kebenaran filsafat atas sebuah kejadian yang hendak dijadikan sebagai karya berita," jlentrehnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
