Jaga Kehalalan Makan, Ke Hong Kong, Kiai Asep Bawa Lontong (1)

Jaga Kehalalan Makan, Ke Hong Kong, Kiai Asep Bawa Lontong (1) Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, Dra Khofifah Indar Parawansa, M.Si, Ketua JKSN K.H. Roziqi dan rombongan saat acara Deklarasi Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Victoria Park Hong Kong. foto: EMMA/bangsaonline.com

HONG KONG, BANGSAONLINE.com - Pesawat Cathay Pasific itu take off sekitar pukul 9.00 WIB. Pesawat berbadan besar itu membawa rombongan Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur ke Hongkong. Dalam rombongan itu tampak Prof Dr M Mas'ud Said, Ketua ISNU Jawa Timur, Dr KH Muhammad Al-Barra (Gus Barra, putra Kiai Asep), KH Miratul Mukminin (Gus Amik) beserta istri dan Em Mas'ud Adnan, Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com. Di , rombongan Kiai Asep bergabung dengan rombongan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jawa Timur terpilih.

Bagaimana Kiai Asep menjaga kehalalan makanan? Inilah catatan Em Mas’ud Adnan dari .

Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong

Kiai Asep sudah sangat sering bepergian ke luar negeri. Begitu juga saya dan yang lain. Tapi kali ini tampaknya beda. Karena negeri tujuannya adalah , negara bekas jajahan Inggris yang rakyatnya mayoritas etnis Tionghoa (Kanton) dan menu makanannya banyak diwarnai daging dan lemak babi. Kia Asep pun agak gusar.

(Ibunda Khofifah Indar Parawansa saat memotong tumpeng di kantor Muslimat NU . foto: istimewa)

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Kiai Asep dikenal sangat hati-hati dalam menjaga kehalalan makanan. Saya sering mendampingi kiai miliarder yang dermawan ini keliling beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Jadi tahu betul bagaimana tradisi makan beliau.

Suatu ketika rombongan Kiai Asep masuk restoran besar. Pelayan datang dan Kiai Asep beserta rombongan pesan makanan. Sambil menunggu makanan Kiai Asep mengamati ruang restoran. Ia tiba-tiba berdiri dan bertanya kepada salah satu pelayan restoran itu siapa pemiliknya. Kiai Asep kemudian membayar makanan yang sudah dipesan namun ia langsung mengajak pergi tanpa makan. Usut punya usut ternyata Kiai Asep ragu terhadap kehalalan makanan itu. Peristiwa seperti ini sering terjadi.

Karena itu wajar jika Kiai Asep agak gusar soal makanan ketika akan menghadiri acara Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) untuk deklarasi Joko Widodo-Kiai Ma’ruf Amin di Victoria Park di , Sabtu (25/11/2018) lalu.

Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah

(Rombongan Kiai Asep Saifuddin Chalim saat tiba di Bandara Internasional dijemput Suwarno dan Anton Intang Alih, dua warga Indonesia yang bekerja di . Foto: istimewa)

Sehari sebelum berangkat ke , Kiai Asep sudah mengingatkan saya agar membuat lontong dan bawa telur asin. Pada malam hari sebelum berangkat istri saya menyiapkan lontong, serundeng, bawang goreng, kentang rebus, dan telur rebus.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

Kiai Asep juga membawa banyak lontong dan telur asin, disamping daging sapi goreng, ayam goreng, dan abon. Saya agak kikuk juga ketika di bandara Juanda dan masuk pesawat. Saya khawatir plastik wadah lontong itu jebol. Sebab sebagian lontong itu masih panas sehingga menyebabkan plastik memuai. Kalau itu terjadi pasti jadi bahan tertawaan penumpang lain. Karena itu saya sangat hati-hati membawanya.

Gus Barra tampaknya penasaran juga apa yang saya bawa. “Ini apa Pak Mas’ud kok anget,” tanya Gus Barra ketika mengangkat tas plastik yang saya bawa.

“Lontong Gus,” jawab saya. Gus Barra tersenyum.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Semua makanan itu langsung saya taruh di kabin pesawat. Ketika pesawat baru take off, Kiai Asep berbisik pada saya. "Gimana nanti kalau dikasih makanan," kata Kiai Asep gelisah. Saya jawab, "Ya gak usah dimakan kiai," kata saya. Tapi ketika pramugari menyajikan makanan dan minuman, saya bilang bahwa menu yang disajikan masakan Indonesia yang kemungkinan halal.

Rombongan Kiai Asep tiba di bandara internasional sekitar pukul 13.15. Perjalanan Surabaya ke memakan waktu 4.15. jam. Berarti kami tiba pukul 14.15 waktu . Antara Indonesia dan Hongkong selisih satu jam, lebih cepat .

Rombongan Kiai Asep dijemput Abah Suwarno dan Anton Lintang Ali, dua warga Indonesiq yang kini bekerja di

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

Sampai di Rosedale Hotel Hong Kong kami langsung makan bekal yang kami bawa dari Indonesia. Alhamdulillah kami kenyang dan lega karena semua makanan itu halalan thayyiba.

Pada malam harinya, Kiai Asep mengaku ingin makan cah kangkung. Suwarno kemudian membawa kami ke warung Kampoeng di kawasan Sugar Street. Warung ini milik orang Indonesia yang sering jadi tempat jujugan orang Indonesia yang datang ke , termasuk Ibu Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jawa Timur terpilih.

Di banyak sekali acara Kiai Asep. Selain menghadiri acara JKSN juga ceramah maulid Rasulullah SAW di kantor Muslimat NU . (bersambung)

Baca Juga: Kiai Asep Yakin Mubarok Menang dalam Pilkada Mojokerto 2024, Inilah Target Kemenangannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO