RSUD Koesma Berinovasi, Pelayanan dan Alat Semakin Modern

RSUD Koesma Berinovasi, Pelayanan dan Alat Semakin Modern Direktur RSUD Koesma Tuban, dr. Saiful Hadi.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Seiring bertambahnya usia, jajaran manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Koesma Tuban terus berbenah. Sejak tonggak estafet Direktur dijabat dr. Saiful Hadi, kini rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut semakin banyak inovasi.

Terbaru, Rumah Sakit tipe B ini meningkatkan pelayanan dengan meluncurkan aplikasi Sistem Pendaftaran Online Cepat Ringkas Akurat (Sipalin Ceria) dan Sistem Pelaporan Online Indikator (Sipolin). Melalui aplikasi Sipalin Ceria, masyarakat tak perlu lagi mengantre untuk mendaftar rawat jalan, karena pasien bisa mendaftar online dari rumahnya. Sedangkan, Sipolin ini sebuah inovasi secara online dalam melakukan pelaporan indikator pelayanan. Tujuannya, mereformasi pelaporan dari yang sebelumnya berbasis kertas menjadi online.

Baca Juga: Pembangunan Gedung IPIT Molor, DPRD Tuban Panggil RSUD dan Kontraktor

"Dua aplikasi itu saat ini menjadi andalan kami," kata Direktur RSUD Koesma Tuban, dr. Saiful Hadi kepada wartawan, Jum'at (30/11).

Inovasi lainnya juga terus digarap oleh Saiful, salah satunya penataan taman bermain anak-anak dan ruang antrean pendaftaran serta pelayanan pasien. Baik mulai proses antrean hingga rujukan berobat, semuanya kini tersistem dan tertata. Semua itu dilakukan, dengan harapan pasien maupun keluarganya terasa nyaman saat berada di RSUD Koesma.

"Kami punya taman untuk bersantai, dan juga punya taman bermain anak. Itu kami sediakan semata-mata karena bagian dari pelayanan," imbuh dokter lulusan UNAIR Surabaya itu.

Baca Juga: DPRD Tuban Minta Pemkab segera Selesaikan Masalah untuk Perluasan RSUD

Tidak hanya itu, saat ini peralatatan kesehatan rumah sakit plat merah tersebut juga semakin canggih. Pihak rumah sakit (RS) baru saja mendatangkan tiga alat sekaligus untuk meningkatkan pelayanan publik. Yakni, Bronkoskopi dan Endoscopy, EEG, dan Robot Autism.

Bronkoskopi dan Endoscopy ini cara kerjanya hampir sama. Bronkoskopi caranya dengan memasukkan alat ke dalam saluran pernapasan untuk mengetahui kelainan-kelainan yang ada di dalam paru-paru. Sementara Endoscopy untuk mengetahui kelainan yang ada pada saluran pencernaan.

Saiful Hadi berharap rumah sakit ini mampu menjadi rujukan untuk masyarakat Tuban yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Sebab, sebagai rumah sakit satu-satunya bertipe B yang ada di bumi wali, sudah sewajarnya memiliki sarana dan prasarana lebih komplit dari RS lainnya.

Baca Juga: Kesetrum dan Terjatuh, Tukang Cat Papan Reklame di Tuban Tewas

"Beberapa inovasi di bidang teknologi ini meliputi teknologi alat kedokteran dan teknologi informasi, semua untuk meningkatkan dan mempercepat pelayanan pasien. Alhamdulillah rumah sakit ini sekarang sudah memiliki alat yang lumayan canggih," ujar Syaiful Hadi usai mengelar seminar kesehatan di aula RSUD Dr Koesma lantai dua, Kamis (29/11).

Sedangkan Robot Autism, adalah alat paling canggih yang belum banyak ditemui di rumah sakit di Jawa Timur. Robot ini baru dapat ditemui di empat rumah sakit yang ada di Jatim, salah satunya di RSUD Dr. Koesma Tuban. "Alat ini baru ada di Dr. Soetomo Surabaya, Malang, dan Blitar. Alhamdulillah saat ini kita sudah memiliki alat ini," tegasnya.

Pihak rumah sakit harus rela merogoh kocek agak dalam untuk mendapatkan satu set perangkat itu, karena alat tersebut harus didatangkan langsung dari Jerman. Anggaran senilai Rp. 16 Miliar masih dianggap wajar melihat manfaat dari alat itu yang diklaim mampu menyembuhkan penyakit gangguan jiwa tersebut. (gun/rev)

Baca Juga: Cuaca Buruk, Pencarian Hari Kedua Korban Perahu Terbalik di Tuban Dihentikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO