PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kampung Kopi Jatiarjo. Begitulah sebutan Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, saat ini. Sesuai sebutannya, Desa Jatiarjo saat ini menjadi penghasil kopi. Apalagi didukung kondisi geografis desa yang berada di lereng Gunung Arjuno hingga ketinggian 800 mdpl, membuat tanaman kopi tumbuh subur di Jatiarjo.
Namun, kesuksesan masyarakat Jatiarjo dalam menanam kopi hingga menghasilkan ratusan ton kopi tak terlepas dari dorongan Pabrik AQUA Pandaan melalui program konservasinya. Ya, dahulu sebagian besar wilayah di Desa Jatiarjo merupakan hutan yang gundul. Penghasilan penduduk sekitar juga tidak menentu yang mana sebagian besar dari mereka memilih bercocok tanam.
Baca Juga: Sertifikat Ratusan Warga Tambaksari Dikembalikan, Tapi Ada yang Diambil Perangkat RT
Melihat hal ini, AQUA kemudian berinisiatif membentuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngudi Lestari dengan tujuan melakukan konservasi pada hutan Jatiarjo. Aqua mendorong masyarakat setempat agar gotong royong mengembalikan fungsi hutan dan demi mendapatkan penghasilan yang lebih baik dari bertani.
Selama proses ini, pabrik AQUA Pandaan yang bekerja sama dengan Satu Daun memberikan pendampingan intensif di lapangan.
Kepala Desa Jatiarjo, Sareh Rudianto, mengakui bahwa merubah pola hidup masyarakat yang awalnya perambah hutan menjadi petani dan peladang membutuhkan proses waktu yang lama.
Baca Juga: Gandeng BNNK, Pemdes Jeruk Purut Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba
“Kami dulu bersama Perhutani dan AQUA membagikan bibit kopi secara gratis, tapi ditolak oleh masyarakat. Namun lambat laun setelah ada petani yang menanam dan merasakan manfaatnya, sekarang bibit tanaman malah harus membeli,” kata Sareh.
Dari 3 dusun di Jatiarjo yaitu Dusun Cowek, Dusun Tegalkidul, dan Dusun Tonggowa sudah ada sebanyak 100 petani yang telah mengembangkan 30.000 tanaman kopi baik jenis Robusta, Arabica, atau lainnya. Total ada 100 ha luasan lahan tertanam kopi. Ladang kopi tersebut juga memenuhi fungsi konservasi untuk Lereng Arjuno, sebagai daerah resapan air bagi sebagian Kabupaten Pasuruan, khususnya Purwosari, Gempol, dan Pandaan.
External Relation Regional lll Danone-AQUA, Budi Hartono menegaskan bahwa inisiatif masyarakat Jatiarjo patut diapresiasi. “Kemauan untuk berubah dari pemanfaat hutan menjadi peladang kopi membutuhkan dukungan dari banyak pihak. AQUA membantu mendorong sejak 2008 untuk bisa terwujud saat ini,” ujar Budi. “Yang menjadi tantangan saat ini adalah hasil kopi yang langsung dijual kepada pembeli luar. Padahal apabila dikelola dan dibranding dengan merek Jatiarjo, akan bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat Jatiarjo sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: Bantuan Tangki CSR PT CJI Diduga Dijual Oknum Kades Arjosari
Tahun 2018, ini ladang kopi di Jatiarjo mampu menghasilkan 150 ton kopi dan terus berkembang. Selain telah mendorong terbentuknya kelembagaan dalam 2 kelompok tani, penerima manfaat dari Program Konservasi Pabrik AQUA Pandaan di Jatiarjo ini telah menjangkau 300 jiwa, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News