JAKARTA(BangsaOnline) Hakim Konstitusi Patrialis Akbar
akhirnya angkat bicara terkait laporan koalisi masyarakat sipil selamatkan
Mahkamah Konstitusi (MK) ke Dewan Etik MK. Patrialis mengaku siap dipanggil
oleh Dewan Etik.
"Apa sih yang kita tidak siap? Saya hormati Dewan Etik. Tidak ada masalah.
Kalau dipanggil kita datang," kata Patrialis saat dikonfirmasi wartawan,
Selasa (23/9).
Kendati begitu, mantan politisi PAN itu mengaku tidak pernah mengeluarkan
pendapat yang memberikan dukungan pilkada melalui DPRD. Menurut Patrialis
dirinya hanya menjawab skripsi seorang mahasiswi tentang pilkada tidak
dilakukan secara langsung, karena ditemukan sejumlah kelemahan.
"Jadi itu pendapat dari skripsi. Ada salah satu skripsi dari mahasiswi
yang menulis pada tahun 2013. Jauh sebelum adanya pembahasan yang sekarang ini.
Mahasiswi ini temukan beberapa kelemahan terkait pilkada langsung. Jadi saya
tegaskan, itu bukan pendapat saya. Ini skripsi," kata Patrialis.
Meski membenarkan bahwa saat itu dirinya tengah memberi kuliah umum tentang
peranan MK di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) terkait penyelenggaraan
pilkada. Namun dia tetap membantah jika pendapatnya itu merupakan pernyataan pribadi
mendukung pilkada tak langsung.
"Itu hasil skripsi, kesimpulan skripsi. Bukan pendapat saya. Mahasiswinya
ada di sana, skripsinya juga dibawa di kampus. Bukan untuk dipublikasi,"
kilah Patrialis.
Baca Juga: Dosen Pembimbing Sulit Ditemui Mahasiswa, Inilah Pesan Penting Hadratussyaikh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News