Penjaga Kantin Sekolah di Surabaya Lacurkan Tetangga Sendiri

SURABAYA (BangsaOnline) - Tim Subdit IV Renakta Ditreskrimum kembali membongkar penjualan anak di bawah umur (human trafficking). Kali ini polisi menangkap dua mucikari yang akrab dipanggil Mami Istuminah (42) dan Papi Andry (25) keduanya warga Sukolilo Surabaya.

Dari penangkapan kedua tersangka ini, polisi telah mengamankan barang bukti uang tunai Rp 4 juta, bill hotel, 7 ponsel berbagai merk, celana dalam warna ungu dan kondom yang sudah terpakai.

Kasubid PID Bidhumas AKBP Aziza Hani menjelaskan, kedua mucikari memiliki jaringan berbeda namun masih dalam satu rangkaian. Yang lebih mengejutkan, tersangka Istuminah ini tega melacurkan tetangganya sendiri. Dia membujuk beberapa anak tetangganya yang putus sekolah untuk bersedia melayani pria hidung belang. "Anak buahnya ada yang berusia 16 tahun dan masih tetangganya sendiri," kata Azizah Hani, Rabu (24/9/2014).

Dari pengakuan ibu dua anak ini, lanjut Hani, dia baru 3 bulan menggeluti bisnis esek-esek ini. Pengakuan sementara, dia hanya memiliki satu anak buah. Selebihnya dia memakai jasa anak buah Papi Andry sebagai pilihan alternatif. "Waktu ada pesanan, dia juga membawa beberapa anak buah Papi A untuk dipilih salah satu," ungkap Azizah.

Jika pelanggan memboking anak buahnya, maka Istuminah akan mengambil komisi utuh 70 persen dari tarif yang disepakati. Namun jika yang dipilih anak buah Andry, maka Istuminah akan memberikan 30 persen dari komisi 70 persen kepada Andry. Sementara anak buahnya hanya memperoleh bagian 30 persen. "Tarifnya antara Rp 500 ribu sampai Rp 1,5. Juta untuk sekali kencan," terangnya.

Di hadapan polisi, Istuminah berdalih tidak ada niatan untuk melacurkan tetangganya sendiri. Melihat dirinya memiliki jaringan pria hidung belang, korban lalu meminta tolong untuk dicarikan uang tambahan. Secara blak-blakan, korban memohon kepada Istuminah untuk dicarikan pelanggan. "Bukannya saya yang mengajak, tapi dia sendiri yang meminta dicarikan pelanggan," ucap wanita yang juga bekerja sebagai penjaga kantin di salah satu SMK di Surabaya.

Melihat anak buahnya yang masih di bawah umur, Istuminah pun mencoba menawarkan 'barang barunya' kepada pria hidung belang. Alhasil penawarannya langsung diserbu para pelanggannya. Apalagi harga yang dipatok cukup terjangkau dengan kisaran Rp 500 hingga Rp 1,5 juta. "Untuk anak buah saya yang baru memang banyak peminatnya," cetusnya.

Baca Juga: Dua Mantan Ketua HIPMI Surabaya Ditetapkan Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan, Satu DPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Akhirnya, Putra Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Santriwati Serahkan Diri ke Polda Jatim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO