BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Bojonegoro sepanjang tahun 2018 secara keseluruhan mengalami penurunan, jika dibanding dengan data tahun 2017.
Penurunan itu di antaranya jumlah kejadian, korban meninggal dunia, korban luka ringan, dan kerugian material. Sedangkan korban luka berat sedikit mengalami kenaikan. Hal ini disampaikan Kapolres Bojonegoro, AKPB Ary Fadli, saat kegiatan Analisa dan Evaliasi (Anev) Kamtibmas Polres Bojonegoro Tahun 2018, Senin (31/12/2018).
Baca Juga: Adu Banteng dengan Pikap, Pengendara Motor di Bojonegoro Meninggal Dunia
Dia menjelaskan, sepanjang tahun 2018 di wilayahnya terjadi 887 kejadian laka lantas dengan 107 korban meninggal dunia, 31 korban luka berat, dan 1.542 korban luka ringan, dengan kerugian materiil mencapai Rp 912 juta lebih.
Sementara untuk kejadian laka lantas sepanjang tahun 2017, jumlah kejadian 1.055 kasus, 127 korban meninggal dunia, 24 korban luka berat, dan 1.840 korban luka ringan. Sedangkan kerugian materiil mencapai Rp 1,1 milliar lebih.
Dari data tersebut untuk kejadian laka lantas sepanjang tahun 2018 dibanding tahun 2017 untuk jumlah kejadian mengalami penurunan 168 kasus atau 15,92 persen.
Baca Juga: Pelanggar Lalu Lintas di Bojonegoro Didominasi Usia Muda
"Untuk korban meninggal dunia mengalami penurunan 20 orang korban atau 15, 74 persen. Untuk korban luka berat mengalami kenaikan 7 orang korban atau naik 29,16 persen. Untuk korban luka ringan, mengalami penurunan 331 orang korban atau turun 17,67 persen. Dan untuk kerugian materiil mengalami penurunan Rp 208 juta atau turun 18,52 persen," paparnya.
Kapolres mengungkapkan bahwa masih tingginya angka laka lantas di wilayah hukum Polres Bojonegoro salah satunya disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu-lintas. Hal tersebut terbukti masih banyaknya pelanggaran yang didapati petugas, baik saat dilaksanakan giat-giat operasi atau razia, maupun saat dilaksanakan patroli.
“Faktor utama penyebab laka lantas masih didominasi akibat kelalaian pengendara atau human error dan kebanyakan diawali adanya pelanggaran,” tegas Kapolres. Kapolres berharap agar tumbuh kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu-lintas, sehingga jumlah kasus laka-lantas di tahun-tahun mendatang bisa lebih menurun.
Baca Juga: Tiduran di Rel KA, Wanita di Bojonegoro Tewas Mengenaskan
Ke depan pihaknya akan terus meningkatkan giat-giat sosialisasi tentang keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu-lintas (kamseltibcar lantas) kepada masyarakat. Selain itu, Polres Bojonegoro juga akan membuat program-program inovasi guna menekan angka laka lantas.
“Kami akan tingkatkan lagi giat sosialisasi kepada masyarakat, terkait kamseltibcar lantas,” terang Kapolres. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News