SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peta dukungan kepada paslon dari partai pengusung di Pilpres 2019 menunjukkan bahwa kedua partai utama pengusung masing-masing calon memiliki kader yang solid. Baik PDIP dan Gerindra, secara mayoritas kadernya solid mendukung secara berurutan Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno. Hal itu diungkap Direktur Utama Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W. Oetomo.
“PDIP sebanyak 70.9 persen memilih Jokowi-Ma’ruf Amin dan hanya 17.5 persen yang memilih Prabowo Sandiaga Uno dengan 11.6 persen undecided voters. Sedangkan Gerindra, 62.7 persen memilih Prabowo-Sandiaga Uno dan hanya 28.9 persen memilih Jokowi-Ma’ruf Amin dengan 8.4 persen undecided voters,” papar Mochtar, Kamis (10/1).
Baca Juga: Dukung Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Berjalan Aman, Ratusan Warga Sidoarjo Turun ke Jalan
Sedangkan untuk Partai Demokrat, dukungan kepada masing-masing paslon dari responden yang memilih partai ini bisa dibilang berimbang. Pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin sebanyak 46.4 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 43.6 persen dengan 10 persen undecided voters.
Lebih lanjut, Mochtar menjelaskan jika dari segi partai pengusung lainnya pun, nampak di kubu Jokowi-Ma’ruf Amin lebih solid. Dari total 6 partai pengusung, seluruhnya solid memilih pasangan dengan nomor urut 01 itu.
“Di Golkar misalnya, 55 persen Jokowi-Ma’ruf Amin dan 35 persen Prabowo-Sandiaga Uno dengan 10 persen undecided voters. Lalu PKB, 66.6 persen Jokowi-Ma’ruf Amin dan 20.3 persen Prabowo-Sandiaga Uno dengan 13.1 persen undecided voters. Begitu pula Nasdem, 65 persen kepada Jokowi-Ma’ruf Amin dan 30 persen memilih Prabowo-Sandiaga Uno dengan 5 persen undecided voters,” katanya.
Baca Juga: Tiga Pelaku Pembakaran Polsek Tambelangan Disidang Hari Ini
Bagaiman di kubu Prabowo-Sandiaga Uno? Mochtar mengungkapkan, di kubu Paslon no 02 ini bentuk dukungan di akar rumput masih belum begitu solid. Hanya Gerindra yang jelas-jelas pemilihnya secara signifikan memilih pasangan yang mengusung Cawapres Millenials itu.
“Kalau tadi Demokrat kan jelas bisa dibilang berimbang. Sementara, PKS 47.8 persen untuk Prabowo-Sandiaga Uno dan 32.5 persen Jokowi-Ma’ruf Amin dengan 19.7 persen undecided voters. Kalau untuk PAN, 45 persen Prabowo-Sandiaga Uno dan 37.5 persen Jokowi-Ma’ruf Amin dengan 17.5 persen undecided voters,” imbuh dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Terkait Coat Tail Effect atau efek ekor jas Pilpres terhadap Pileg Mencapai 22,2%. Saat ini, masing-masing partai pengusung Paslon pada Pilpres 2019 tengah berusaha untuk berebut coat tail demi memenangkan Pileg yang berlangsung berbarengan. Diharapkan, masing-masing pasangan calon bisa memberikan dampak positif kepada partai-partai pengusung serta pendukungnya. Apakah mungkin?
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
Mochtar memaparkan jika dari 100 persen responden, 22.2 persen responden menyatakan akan memilih partai pengusung serta pendukung dari paslon Pilpres yang mereka pilih.
“48.8 persen mengaku belum pasti apakah pilihan mereka akan berkesinambungan. Sementara 29 persen lainnya masih tidak tahu atau tidak menjawab,” jelasnya.
Fenomena ini, menurut Mochtar, menjadikan partai-partai politik perlu sedikit kerja keras. Faktor figur dari Capres maupun Cawapres yang mereka usung tidak bisa serta merta untuk diharapkan memberi dampak.
Baca Juga: Dikabarkan Dapat Jatah Menteri, Begini Kata Ketua DPC Gerindra Pacitan
“Elit-elit partai harus mampu membangun narasi positif di tengah masyarakat. Harap diingat, mayoritas masyarakat juga sudah jengah terkait ujaran kebencian atau negative campaign. Perlu adanya gagasan positif yang dilontarkan para partai untuk bisa meraih kepercayaan masyarakat,” pungkas Mochtar.
Sebagai informasi, hasil survei yang dirilis oleh SSC pada kesempatan ini berdasarkan pada survei yang dilaksanakan mulai 10-20 Desember 2018 di 38 Kab/Kota di Jawa Timur. Riset yang dilakukan menggunakan 1.070 responden melalui teknik stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih sebanyak 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News