TUBAN, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban memberikan imbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap sambaran petir. Imbauan tersebut dikeluarkan setelah adanya insiden 2 orang tersambar petir yang berakibat hilangnya nyawa.
"Pada hari Sabtu (12/1) kemarin BPBD menerima laporan ada 2 orang tersambar petir, yakni di Kecamatan Parengan dan Bangilan," ujar Kepala BPBD, Joko Ludiono saat dikonfirmasi, Senin (14/1).
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Agar peritiwa tersebut tak terulang, berikut imbauan dan tips dari BPBD Tuban agar terhindar dari petaka saat terjadi petir:
1. Saat di Luar Ruangan
a. Cari tempat berlindung, jangan berada di lapangan terbuka karena petir justru akan menyambar anda. Carilah bangunan atau mobil dan masuklah ke dalamnya.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
b. Jangan berlari ke tempat terbuka seperti lapangan atau ladang. Karena petir mencari lapisan tanah untuk melepaskan energinya.
c. Jika saat terdengar petir yang menggelegar anda masih berada di air, misal kolam renang atau sungai, segeralah keluar. Air akan menjadi sasaran petir untuk melepaskan energi.
d. Hindarilah berlindung di bawah pohon karena ini sangat berbahaya. Karena jika pohon tersebut tersambar petir, energi petir tersebut akan lompat ke tubuh anda.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
e. Jauhi tiang atau menara yang tinggi dan mudah tersambar petir.
f. Jangan terlalu dekat dengan orang lain. Jaga jarak minimal 4 meter agar tidak terjadi penyaluran energi.
2. Saat di Dalam Ruangan
Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan
a. Matikan listrik ataupun barang elektronik yang masih tersalur ke listrik. Hal ini dilakukan untuk menghindari sambaran petir.
b. Jauhkan diri dari kontak listrik, karena petir akan menyambar sesuatu yang teraliri oleh listrik.
c. Tutup semua pintu ataupun jendela dan menjauhlah dari lokasi tersebut.
Baca Juga: Mediasi Gagal, Proses Hukum Kasus Perusakan Pagar Rumah Warga oleh Pemdes Mlangi Berlanjut
d. Jika harus terpaksa menelpon, sebaiknya menggunakan telepon genggam karena telepon rumah menggunakan aliran listrik yang bisa tersambar petir.
e. Gunakan alas kaki berbahan karet serta memakai pakaian yang kering agar terhindar dari sambaran petir.
f. Jika dalam suatu perjalanan anda mendengar dentuman petir yang terus-menerus, berhentilah, untuk kemudian mencari tempat aman serta tunggulah petir hingga reda untuk melanjutkan kembali perjalanan anda.
Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi
d. Hindari berinteraksi dengan benda-benda yang terbuat dari logam dan kayu karena sangat berbahaya.
"Setidaknya kita sudah berusaha, berakhir dijemput atau tidak, Tuhan selalu punya takdir terbaik untuk kita. Karena sejatinya manusia hanya bisa berusaha dan berdoa," terang Joko.
Diketahui sebelumnya, terdapat dua orang di Kecamatan Parengan dan Bangilan telah meninggal akibat tersambar petir dalam waktu bersamaan. Kedua korban, yakni Lani (46) petani asal Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan dan Saiful Bachtiar asal Kecamatan Singgahan. Korban Lani saat itu sedang aktivitas berada di sawah. Sedangkan, Saiful Bachtiar bermain sepak bola di lapangan Bangilan. (wan/dur)
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Tangkap Pelaku Pencurian Iphone, Ternyata Masih di Bawah Umur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News