GRESIK, BANGSAONLINE.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lumajang dan Baznas Kabupaten Pamekasan melakukan studi banding ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gresik, Selasa (22/1).
Mereka datang untuk melihat lebih dekat pengelolaan zakat serta program kampung ternak Baznas Gresik yang dinilai sukses.
Baca Juga: Dituding Thoriq Tak Laporkan Dana Donasi Semeru, Ketua FOZ Lumajang: Laporan 6 Bulan Sekali
Ketua dan pengurus institusi pengumpul zakat dari dua kabupaten di Jawa Timur itu diterima oleh Penasehat Baznas Gresik Moh. Qosim dan Ketua Abdul Munif di aula kantor Baznas Gresik.
Qosim yang juga Wabup Gresik ini menjelaskan bahwa sukses Baznas Gresik tak lepas dari kebersamaan seluruh elemen di Pemkab, serta peran bupati dan wakil bupati dalam setiap kebijakan. "Hal itu penting mengingat peran bupati dan wakil bupati tak hanya memerintah, tapi juga memberikan contoh. Misalnya dalam kebijakan zakat profesi, bupati dan wakil bupati memberikan zakat lebih di antara yang lain," paparnya.
Menurut Qosim, Baznas Gresik menerima zakat profesi rata-rata Rp 400 juta setiap bulan, dan jumlahnya selalu meningkat pada setiap bulannya.
Baca Juga: Peringati Tahun Baru Islam, Pj Bupati Pamekasan Santuni Ratusan Anak Yatim
Pada kesempatan ini, Qosim juga menanggapi pertanyaan ketua Baznas Pamekasan KH. M. Fadli Ghazali tentang cara meyakinkan bupati dan wakil bupatinya. Hal itu juga ditanyakan oleh Ketua Baznas Lumajang, H. Atok Hasan Sanusi.
Kepada mereka, Qosim menyarankan keduanya untuk melakukan pendekatan lebih kepada bupatinya. "Harus pandai mencari sela yang baik agar bisa bertemu dan berbicara dari hati ke hati. Di Gresik, Baznas merupakan partner Pemerintah dalam pemberian bantuan sosial. Setiap bupati dan wakil bupati mengadakan kegiatan di suatu daerah, Baznas Gresik selalu menyertai dengan memberikan santunan kepada yatim piatu dan kaum dhuafa. Baznas juga sering membantu kami untuk menyantuni fakir miskin yang sedang kesulitan, misalnya tengah sakit dan tidak ada biaya berobat," paparnya.
Sementara Ketua Baznas Gresik Abdul Munif menjelaskan tentang program kampung ternak yang tengah menasional. Program ini telah diapresiasi oleh Ketua Baznas Pusat, Bambang Sudibyo yang pernah datang langsung ke Gresik.
Baca Juga: Bupati Gresik Salurkan Santunan dari Baznas untuk 1.000 Anak Yatim
Ada 8 kandang ternak yang telah dibangun Baznas Gresik, baik itu untuk masyarakat desa, maupun pondok pesantren. Masing-masing ada di Desa Kertosono Sidayu, Desa Wedani Cerme, Desa Sukorejo Bungah, Desa Petung Panceng, Desa Ketanen Panceng, Desa Kesambenkulon Wringinanom, Desa Tiremenggal Dukun, dan Desa Banyuurip Kedamean.
"Yang terbesar dan akan kita kunjungi bersama nanti ada di desa Kertosono Sidayu. Di sana ada 3 kandang dengan jumlah kambing 161 ekor yang dimanfaatkan oleh 24 orang mustahiq. Tiap mustahiq menerima 4 ekor kambing, yaitu 3 ekor betina dan seekor jantan. Padahal awalnya hanya 40 ekor," katanya.
Abdul Munif menambahkan, dengan adanya program kampung ternak Baznas Gresik ini, pihaknya kebanjiran tamu dari Baznas seluruh Indonesia. Terhitung sejak program kampung ternak ini diluncurkan yaitu tahun 2018, sudah ada 10 Baznas kabupaten maupun provinsi yang berkunjung ke Baznas Gresik. (hud/rev)
Baca Juga: Bupati Gresik Salurkan Beasiswa Senilai Rp155 Juta untuk Mahasiswa Tidak Mampu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News