BLITAR, BANGSAONLINE.com - Nardian (38), suami yang tega membunuh istri dan anaknya yang masih bayi itu sempat kabur setelah menikam istri dan anaknya. Nardian baru berhasil diamankan petugas kepolisian sekitar pukul 23.00 WIB, tiga jam setelah kejadian.
Berdasarkan keterangan Ponidi (58) paman korban, kejadian usai Salat Isya. Saat itu Nardian, kedua korban, dan sejumlah anggota keluarga sedang duduk-duduk menunggu makan malam. Tiba-tiba Nardian pergi ke gudang mengambil pisau dan linggis.
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
Setelah itu korban Sri Dewi (29) sambil mengendong anaknya (Vika Nadhira) yang masih balita menghampiri Nardian sambil bertanya akan digunakan untuk apa pisau dan linggis tersebut. Namun Nardian tetap diam sambil mengarahkan pisau kepada istrinya.
Karena ketakutan Sri Dewi kemudian lari keluar rumah sambil berusaha menutup pintu dari luar. Namun karena kalah kuat, pintu berhasil dibuka oleh pelaku. Saat itu tiba-tiba lampu rumah padam. Saat lampu padam inilah diduga Nardian membabi buta menikam istri dan anaknya.
"Saat itu lampu padam, saya hanya dengar teriakan. Lalu pas saya datang, Sri dan anaknya yang kedua sudah keadaan banyak luka tusuk dan bersimbah darah terkapar di tanah depan rumah," ungkap Ponidi saat ditemui di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Minggu (17/2/2019).
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Hewan Blitar, Pelaku Bunuh Korban dengan Sadis
Saat berusaha kabur, Nardian sempat dikejar oleh Supriyadi, ayah Sri Dewi. Supriyadi sempat menangkap Nardian dan berusaha mendekapnya agar tak kabur. Namun Nardian malah menggigit dagu ayah mertuanya ini hingga terluka dan berdarah.
"Tahu kejadian, saya misah gak bisa, anak saya sudah terkapar, saya berusaha mengejar Nardi. Saya dekap terus sempat bergulung-gulung di tanah, kemudian saya di gigit di sini," kata Supriyadi sambil menunjukan luka di dagu kanannya.
Lepas dari dekapan Supriyadi, Nardian tiba-tiba melepas semua pakaiannya sambil berdiri di tengah jalan dan mengumandangkan adzan. Warga yang melihat kejadian itu tak berani mendekat dan hanya melihat pelaku dari jauh. Usai pelaku kabur, warga sekitar baru menghampiri korban dan membawanya ke Puskesmas dan melaporkan kejadian ini ke polisi. (ina/ian)
Baca Juga: Kasus Santri Tewas Dikeroyok, Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Janji Perbaiki Keamanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News