GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto meresmikan penataan Alun-alun Gresik bernuansa religi, Sabtu (9/3). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh orang nomor satu di Pemkab Gresik ini.
Hadir dalam peresmian ini, Ketua DPRD Ahmad Nurhamim, Kapolres AKBP Wahyu S. Bintoro, Dandim 0817 Letkol Inf. Budi Handoko, Kasi Intel Kejari Bayu Purbo Sutopo, Ketua PN Fransiskus Arkadeus Ruwe, Sekda Andhy Hendro Wijaya, dan Ketua MUI KH. Mansoer Shodiq.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Tertibkan Pedagang di Trotoar Depan Pasar Baru
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, Forkopimda, tokoh masyarakat, takmir masjid jami', dan semua komponen masyarakat atas terlaksananya pembangunan penataan Alun-alun. Meski sudah diresmikan, namun alun-alun masih akan terus mendapatkan penyempurnaan.
"Nanti ada pagar pendek agar taman tak rusak, ada jalan untuk penyandang disabilitas, dan parkir VIP," ujar Bupati menjelaskan penyempurnaan alun-alun.
"Kami juga ucapkan terima kasih kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan aktivis lain karena terjadinya miss. Alhamdulillah, mereka tetap mendukung, terbukti penataan Alun-alun selesai," terangnya.
Baca Juga: Viral, Disorot DPRD Gresik, Sentra PKL MAG Terancam Mati di Lumbung Padi
Pada kesempatan ini, Bupati juga menyinggung nasib pedagang kali lima (PKL) eks Alun-Alun. Ia menyatakan ada 40 stan PKL diperuntukkan bagi masyarakat kurang beruntung. "Mereka berasal dari masyarakat kurang mampu di sekitar Alun-alun. Mereka bisa berjualan di sisi selatan Alun-alun atau depan Pendopo," paparnya.
Sedangkan, untuk eks PKL Alun-alun yang direlokasi di Jalan Noto Prayitno Kecamatan Kebamas diperbolehkan kembali berjualan di sekiitar Alun-alun sesuai yang terdaftar. "Jumlahnya 132 PKL. Mereka akan berjualan di jalan sisi timur Alun-alun," ucapnya.
"Saya meminta ketua paguyuban Pak M. Yamin dan Pak Dul yang rukun. Ditata PKL-nya, jangan sampai gegeran," pesannya.
Baca Juga: Peringati HUT Lalu Lintas ke-67, Polres Gresik Gelar Jalan Sehat dan Berikan Penghargaan ke 5 Warga
Bupati mengaku sudah musyawarah dengan berbagai pihak untuk membahas jadwal jualan PKL. Yakni, pada hari Jumat berjualan setelah salat Jumat hingga pukul 22.00 WIB. Begitu juga pada hari Sabtu.
"Untuk hari Minggu setelah kegiatan di masjid Jami' sampai pukul 22.00 WIB. Saya minta Disperindag jangan sampai PKL jualan lebih dari pukul 22.00 WIB, karena banyak anak-anak yang sekolah," terangnya.
Ditambahkan Bupati, saat ini di Alun-alun sudah ada toilet, listrik gratis, pembuang sampah, dan tempat pembuangan sampah. "Sampah ke TPS tanggungjawab pemerintah dan ke TPSS pedagang/ Untuk kebutuhan air disiapkan. Air diambilkan dari sumur peninggalan Kanjeng Poesponegoro," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Malam 25 Ramadan, 500 PKL Mengalap Berkah di Sekitar Makam Sunan Giri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News