Bocah SD Korban Tenggelam di Sungai Brantas Blitar Ditemukan Tak Bernyawa

Bocah SD Korban Tenggelam di Sungai Brantas Blitar Ditemukan Tak Bernyawa Jenazah korban saat dievakuasi petugas dibantu warga.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Setelah dinyatakan hilang di sungai Brantas Desa Plosoarang, Sanankulon, Blitar, pada Senin (11/3/2019) siang lalu, Suryadi (8) bocah kelas 2 sekolah dasar ini akhirnya berhasil ditemukan, Rabu (13/2/2019). Suryadi ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di aliran sungai brantas Desa Badal, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Kasatreskrim Polres Blitar AKP Heri Sugiono mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang memancing yang melihat ada tumpukan sampah bercampur lumpur. Setelah didekati ternyata ada sesosok mayat anak-anak berusia sekitar 8 tahun. Temuan ini kemudian dilaporkan ke perangkat desa dilanjutkan ke Polsek Ngadiluwih.

Baca Juga: Dilaporkan Hilang Tiga Hari Lalu, Nenek di Blitar Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Brantas

"Kami mendapat informasi dari Polsek Ngadiluwih terkait adanya penemuan mayat anak-anak. Karena sebelumnya kami sudah menyebarkan informasi hilangnya korban ini ke mana-mana dan mayat yang ditemukan memiliki ciri-ciri yang sama, maka pihak Polsek Ngadiluwih langsung menginformasikan temuan ini ke Polsek Sanankulon," ungkap Heri Sugiono.

Atas temuan ini, petugas kepolisian kemudian memberi informasi kepada orang tua korban di Desa Plosoarang, Sanankulon, Kabupaten Blitar. Petugas juga memperlihatkan foto korban kepada pihak keluarga. Awalnya kelurga korban ragu jika yang ditemukan di Ngadiluwih itu adalah Suryadi meski memiliki ciri-ciri yang mirip.

"Kami kemudian membawa orangtua korban ke lokasi bersama petugas Basarnas, dan setelah dicek, keluarga yakin dan membenarkan jika mayat tersebut adalah anak mereka," imbuhnya.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Hanyut Terbawa Arus Parit saat Hujan Deras Mengguyur Kota Blitar

Hal senada diungkapkan ayah korban, Imam Mualip (50). Pria yang baru pulang dari Kalimantan itu mengatakan, ia masih bisa mengenali anak terakhirnya dari bentuh wajah dan warna kulit.

"Awalnya ada polisi yang ke sini memperlihatkan saya foto temuan jenazah. Waktu lihat foto saya kurang yakin. Kemudian saya langsung ke lokasi penemuan, kemudian saya yakin itu anak saya karena wajahnya dan warna kulitnya masih bisa saya kenali," jelasnya.

Selain ciri fisik, Imam Mualip mengaku mengenali anaknya dari kaos yang dikenakan. Saat pamit keluar rumah Suryadi menggunakan kaos berwarna coklat tua dengan gambar mahabharata di bagian depan.

Baca Juga: Ombak Besar Jadi Kendala Pencarian Pria yang Tenggelam di Pantai Serang Blitar

"Itu kaos kesayanganya, sering dipakai. Pas pamit mau main itu, sebelum hilang juga pakai baju itu," ungkapnya.

Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Suasana pemakanan sempat diwarnai isak tangis keluarga.

Sebelumnya, Suryadi bermain-main di dekat sungai bersama temannya. Dugaan Suryadi terbawa arus sungai menguat setelah warga menemukan sepeda milik Suryadi berada di dekat aliran sungai. Serta adanya saksi di seberang sungai yang melihat Suryadi bermain di pinggir sungai sebelum dilaporkan hilang.

Baca Juga: Pelajar di Blitar Tenggelam Saat Mandi di Sungai Brantas Bawah Jembatan Nguri

Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek diturunkan untuk melakukan penyisiran di sungai Brantas dengan menggunakan tiga perahu karet. Tak hanya tim SAR, personil kepolisian, TNI, PMI, dan BPBD Kabupaten serta Kota Blitar juga diterjunkan mencari keberadaan Suryadi. (ina/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO