GRESIK, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Dinas Pertanian (Disperta), dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) melakukan assessment pasca bencana banjir di Desa Lowayu Kecamatan Dukun, Rabu (13/3).
Kegiatan gabungan 4 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini dalam rangka mencari solusi untuk mengurangi risiko bencana di kampung kelahiran Bupati Sambari Halim Radianto ini.
Baca Juga: Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gresik Dianne Hetty Widajatie kepada BANGSAONLINE.com menyatakan, kerugian pasca banjir di Desa Lowayu beberapa waktu lalu diperkirakan mencapai 1,2 miliar.
Kerugian itu ditaksir dari 200 hektar lahan pertambakan siap panen yang saat itu terkena banjir. Selain lahan tambak, lahan pertanian dan rumah warga juga terendam. "Kejadian banjir di Desa Lowayu diakibatkan dari banjir kiriman," ujarnya di sela-sela assessment, Rabu (13/3).
Ditegaskan ia, banjir kiriman itu berasal dari arah Solokuro, Lamongan dan wilayah utara kecamatan Dukun yang memang permukaan tanahnya lebih tinggi dari Desa Lowayu. "Jadi pada waktu itu hujan intensitas tinggi, kemudian air menuju ke Desa Lowayu. Jadi tidak karena luapan Bengawan Solo. Sehingga merendam permukiman dan lahan pertanian maupun pertambakan warga di sana," ungkapnya.
Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam
Lanjut Dianne, BPBD telah gerak cepat menangani banjir dengan melakukan koordinasi dengan DKP dan DPUTR untuk mengkaji kerugian dan penanganan banjir. Pihaknya juga melakukan peninjauan ke lokasi banjir. Hasilnya, dampak kerugian paling besar adalah petani tambak.
"Pada waktu banjir itu banyak tambak terendam, sehingga ikan ikut arus air. Kerugian petani tambak ditaksir 1,2 miliar. Untuk lahan pertanian, meski terendam, petani tidak mengalami kerugian. Dari kajian Dinas PU juga tidak menemukan kerusakan jalan," jelasnya.
Selain melakukan peninjauan, pihak BPBD juga sudah menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir di Desa Lowayu.
Baca Juga: Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir
Sementara Kepala Desa Lowayu M. Yayo mengaku musibah banjir kali ini memang terbesar. Ia berharap, pemerintah segera melakukan kajian serta pembangunan irigasi agar bencana banjir tidak terjadi lagi.
"Dari kejadian itu petani tambak hanya bisa pasrah. Kami berharap pemerintah segera menindaklanjuti keluhan warga agar banjir tidak kembali terjadi di Desa Lowayu yang merupakan kampung halaman Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News