PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sampah rumah tangga yang ada di pinggir jalan Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupetan Pasuruan kian memprihatinkan. Selain lokasi penampungan sering overload akibat lambatnya pengangkutan, sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap. Tak hanya itu saja, sebagian sampah meluber ke sungai hingga mengganggu aliran air.
Dari pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan, diketahui tumpukan sampah rumah tangga tersebut berasal dari warga sekitar juga para pedagang yang berjulan di sekitar jalan desa. Memang pihak DLH telah menyediakan bak sampah khusus agar sampah tidak tercecer di jalan. Kendalanya adalah lambatnya pengangkutan sehingga sampah menjadi menumpuk.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Menurut keterangan Kepala Desa Gununggangsir Dewi Buralifiyah, SH yang dikofirmasi media ini mengatakan, masalah sampah di selatan jalan desa tersebut memang menjadi atensi desa untuk segera dicarikan solusinya. Pihaknya sendiri telah mengundang pihak DLH untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat beberapa hari lalu.
“Soal sampah itu akan kita tangani secapatnya. Pada tahun ini, desa sudah menyiapkan lahan seluas lebih kurang 1,5 hektare untuk digunakan penampungan sampah rumah tangga tersebut,“ jelasnya.
Untuk pelaksanaan penanganan sampah itu, bu kades mengakui pihak desa menghadapi kendala yakni belum ada akses jalan yang bisa dilakukan kendaraan. Untuk itu, pihak desa mengalokasikan anggaran ADD Rp 130 juta.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
"Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan jalan. Jika tidak ada kendala, pihak desa menargetkan pada bulan Juni akan direalisasikan pembangunan jalan tersebut," tegasnya.
Pihaknya berharap kepada pihak DLH dalam pengangkutan sampah kalau bisa di lakukan setiap hari, tujuannya agar supaya tidak terjadi penumpukan serta tidak meluber ke sungai. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News