JEMBER, BANGSAONLINE.com - Terkesan kurang diperhatikan dan jalan sendiri-sendiri, akhirnya para wirausahawan yang tergabung dalam sejumlah komunitas di Kabupaten Jember, bergabung dalam satu visi dan misi untuk mengembangkan potensi UMKM yang dimiliki. Salah satu caranya, yakni dengan menerapkan pola ekonomi digital. Para wirausahawan ini dituntut melek teknologi untuk menyambut revolusi industri 4.0 dan menggali potensi marketplace yang ada.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Kopi Darat (Kopdar) Anggota Asosiasi UMKM Pengda Jember bersama dengan Hipmi, yang digelar di aula serba guna Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember, Sabtu (23/3)
Baca Juga: Meriahnya Festival Ramadhan 2024 yang Digelar Pegadaian Area Jember
Menurut Ketua Umum UMKM Pengda Jember Wilda Ningsih, kopdar tersebut bertujuan menyinergikan antar sesama pelaku usaha, khususnya UMKM.
"Tujuan awalnya kopdar semua anggota, baik korwil ataupun dari daerah, karena kita ada di 31 kecamatan, di mana pembina provinsi gubernur dan seluruh Indonesia ada. Sinergi dengan Hipmi itu bertujuan agar ada keinginan sama, karena mau jalan barengan aja susah, bagaimana bisa besar," kata Wilda saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
"Apalagi dalam pertemuan ini, kita kembangkan potensi e-commerce (perdagangan secara elektronik). Artinya sekarang dunia serba online, tidak hanya offline. Sehingga dalam berwirausaha juga harus mengembangkan potensi penggunaan gadget atau smartphone tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: Bangkitkan Perekonomian, BPC Hipmi Jember Dorong Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Hal ini menjadi penekanan, agar semua wirausahawan melek teknologi. Kemudian juga bersatu padu untuk mengembangkan potensi usaha yang dimiliki. Sehingga meningkatkan produktivitas dan pemasaran dari usaha yang dimiliki.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Ketua Hipmi Jember Agusta Jaka Purwana menyampaikan, dengan adanya sinergi dan tidak jalan sendiri-sendiri, maka para komunitas atau asosiasi pengusaha ini bisa mengembangkan potensi yang ada.
"Sehingga jika semisal ada bazar atau sama-sama ingin meningkatkan hasil produksi, bisa menjadi satu kesatuan yang utuh," kata Agusta.
Baca Juga: Bupati Jember Apresiasi Kolaborasi dan Sinergi dalam Kendalikan Laju Inflasi
Apalagi, menurut Agusta, memasuki zaman revolusi industri 4.0, para usahawan dituntut mampu memanfaatkan ekonomi digital. "Sehingga, potensi marketplace yang ada dimanfaatkan dengan maksimal. Kemudian harus didasari niat, karena potensi teknologi sudah ada agar bisa membantu berwirausaha," tandasnya.
"Terlebih lagi sekarang, modal sudah ada fintech, pemasaran ada marketplace, tinggal dari pemuda yang ingin mengembangkan potensinya," sambungnya. (jbr1/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News