PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Persoalan banjir yang melanda wilayah Kecamatan Gempol, Kecamatan Beji dan sebagian wilayah Bangil pada saat musim hujan akibat luapan dari sungai Wrati menjadi perhatian serius dari pemerintah. Polemik banjir tersebut dikarenakan sungai milik BBWS tersebut tidak mampu menampung air pada musim hujan, sehingga imbasnya menggenangi rumah penduduk.
Untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut, pihak pemerintah provinsi melalui Dinas SDA dan Tata Ruang serta BBWS, Pemkab Pasuruan, dan Kabupaten Sidoarjo mulai melakukan pembahasan secara intensif menanggulangi masalah klasik tersebut. Yakni akan memanfaatkan Bangil-TAK (kali mati) untuk difungsikan kembali.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Menurut keterangan Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Ir Hanung Widya Sasangka, rencana pemanfaatan kali mati terus dimatangkan. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar juga dilakukan bersama dengan pihak BBWS, Pemprov, dan Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat sekitar terkait dengan rencana pemanfaatan kali mati yang memiliki panjang 12 km untuk difungsikan kembali sebagai sungai. Pasalnya, banjir yang kerap melanda wilayah Beji dan sekitarnya dikarenakan aliran air di Sungai Wrati tidak menampung debit saat hujan tiba.
Rencananya nanti di kali mati juga akan dilakukan normalisasi serta penertiban bangunan liar (bangli) milik masyarakat di sepanjang sempadan.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
"Jika bangli tersebut tidak ditertibkan, secara otomatis akan menghambat kegiatan program. Tentunya pemerintah juga akan memberikan fasilitas berupa tempat relokasi bagi masyarakat berupa rusunawa," tegas Hanung.
Ada ratusan rumah penduduk serta fasilitas umum yang rencana akan dilakukan relokasi seperti sekolah, masjid, makam, jalan desa yang tersebar di dua kecamatan, dengan rincian di Kecamatan Gempol ada 97 KK, Kecamatan Beji (Desa Kedungringin dan Kedungboto) 464 KK, SD 1 unit, masjid 3 unit, jalan desa 6 titik, danTPQ 3 unit. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News