MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wanita kini memiliki peranan yang cukup penting dalam dunia kerja. Hal itu terlihat dari banyaknya wanita yang ikut berperan aktif dalam memajukan beberapa sektor industri di tanah air.
Salah satunya PT Digdaya Mulia Abadi (DMA) yang terletak di Desa Tiron, Kabupaten Madiun, di mana mayoritas pekerjanya wanita. Manager Operasional PT DMA, Aldila Rayendra menegaskan bahwa manajemen perusahaan telah mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta JKN-KIS.
Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan
“Kami pihak manajemen sudah mendaftarkan pekerja di sini yang kurang lebih seribu orang dan mayoritas adalah wanita. Kami ingin walaupun mereka sehari-harinya bekerja, tetapi kesehatan juga harus diperhatikan karena kewajiban kami sebagai pemberi kerja adalah memberikan perlindungan jaminan kesehatan bagi pekerja,” tegas Aldila
Pihak manajemen memberi kesempatan berbincang dengan beberapa pekerja sekadar berbagi cerita tentang pengalaman mereka dalam memanfaatkan pelayanan program JKN-KIS.
“Tahun 2017 saya pernah menjalani operasi miom di RS PKU Muhammadiyah Solo, pelayanannya bagus, tidak nambah biaya sama sekali,” cerita wanita yang kesehariannya bekerja sebagai mandor di bagian produksi, Siti Nur Asiyah.
Baca Juga: Meskipun Terlindungi Program JKN, Mahasiswi dari Malang ini Tak Lengah Menjaga Kesehatan
Lain cerita yang dialami Sri Ambaruni. Dirinya menceritakan bahwa tahun lalu pada saat dirinya menjalani operasi yang dikarenakan kondisi kehamilan di luar kandungan.
“Pelayanan yang saya rasakan di Rumah Sakit Sogaten bagus, saya menggunakan JKN-KIS sampai kontrol selesai. Kalau yang saya dengar dari orang-orang, katanya pakai JKN-KIS itu ribet dan nanti pelayanannya dibedakan. Tapi saya tidak merasakan hal itu. Nyatanya saya dilayani dengan baik, tidak dibeda-bedakan, enggak ribet juga,” ceritanya.
Pengalaman memanfaatkan program JKN-KIS yang terakhir diutarakan oleh petugas keamanan bagian produksi yang rutin melakukan kontrol kesehatannya untuk pengecekan kolesterol, gula darah, dan asam urat.
Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya
“Saya biasanya setiap bulan melakukan cek laboratorium di Puskesmas Balerejo, untuk mengantisipasi saya melakukan rawat jalan, bahkan sampai konsultasi kepada ahli gizi juga. Dan itu semua tidak dipungut biaya sepeser pun. Mungkin kalau memang ada keluhan dari peserta terkait BPJS Kesehatan ataupun terkait pelayanan di fasilitas kesehatan, ya harapan kami pihak BPJS Kesehatan segera menindaklanjuti,” tutur wanita yang akrab disapa Tini.
Bidang Personalia PT DMA yang diwakili oleh Triatma Esthi menyampaian harapannya agar BPJS Kesehatan dapat melakukan evaluasi terhadap mitra BPJS Kesehatan, terutama fasilitas kesehatan. Sehingga, akan meminimalisir keluhan-keluhan tentang pelayanan, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama, ataupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
“Terima kasih kepada petugas BPJS Kesehatan yang selalu membantu ketika kami melakukan pengurusan keikutsertaan program JKN-KIS para pekerja PT DMA, sehingga mereka telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dan mendapatkan perlindungan kesehatan. Untuk ke depannya, kami berharap BPJS Kesehatan melakukan evaluasi terhadap fasilitas kesehatan yang bekerja sama, agar kiranya jika ada komplain terkait masalah pelayanan, tidak terulang kembali, sehingga seluruh peserta JKN-KIS, yang notabene tidak hanya pekerja PT DMA bisa merasakan puas terhadap program JKN-KIS yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan,” tutup Triatma. (hen/rev)
Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News