BLITAR, BANGSAONLINE.com - Salah satu eksekutor mayat dalam koper, AS, dikenal berperilaku kemayu. Fakta ini diperoleh berdasarkan keterangan sejumlah warga di sekitar rumah AS, di Desa Mangunan, Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Kayak cewek gitu gayanya, jalanya juga kayak cewek. Bahkan saya pernah lihat dandan kayak cewek," ungkap Nawaru, salah satu tetangga AS.
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
Selain dari tetangga, NG ibu kandung AS juga mengakui jika dirinya pernah mendengar cerita jika anak sulungnya itu kerap memakai bedak dan lipstik. Cerita itu diterima saat NG masih bekerja sebagai TKW di Malaysia.
"Di rumah ya biasa aja itu dandanya. Memang dulu pas saya masih di Malaysia pernah ada yang cerita kalau dia (AS) sering bedakan dan make lipstik. Tapi pas saya pulang yang biasa aja," jelas NG.
Namun, Ibu tiga anak ini tak menyangka, jika anak lelakinya mengalami penyimpangan orientasi seksual. Karena AS dulunya pernah menikah dengan seorang wanita asal Jawa Tengah. Namun pernikahanya kandas hanya dalam hitungan bulan.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Hewan Blitar, Pelaku Bunuh Korban dengan Sadis
"Gak tau saya, masak seperti itu? lha dulu dia nikah sama wanita Jawa Tengah tapi memang sudah cerai," terang NG.
Pelaku AS menjadi aktor pembunuhan disertai mutilasi terhadap mayat dalam koper. Bersama AJ pelaku asal Kediri, AS tega menghabisi nyawa Budi Hartanto (28) guru honorer warga Mojoroto, Kota Kediri. Usai menggorok kepala korban hingga putus di sebuah warung di Desa Sambi, Ringinrejo, Kediri keduanya membuang bagian kepala dan tubuh korban secara terpisah.
Kepala korban dibuang di aliran Sungai di Desa Bleber, Kras , Kediri. Sedangkan bagian tubuhnya dibuang di bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar. (ina/ns)
Baca Juga: Kasus Santri Tewas Dikeroyok, Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Janji Perbaiki Keamanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News