Kementerian Pertanian RI Bimbing 10 Ponpes Berwirausaha Dalam Program KTSM

Kementerian Pertanian RI Bimbing 10 Ponpes Berwirausaha Dalam Program KTSM Sosialisasi program KTSM untuk ponpes.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kementerian Pertanian () RI memberikan berupaya memberdayakan santri melalui program Kelompok Tani Santri Milenial (KTSM). Di Kabupaten Gresik, ada 10 pondok pesantren (Ponpes) yang menerima program ini. Yakni Ponpes Daruttaqwa, Mambaul Ulum, Miftahul Ulum, Al-Karimi, Robithotul Ashfiya, Al-Muniroh, Mamba'ul Ihsan, Al-Miftah, PP Al-Hikmah, dan Salafy Al Fitroh.

Sabtu-Minggu (13-14/4), 100 perwakilan dari 10 ponpes itu diberikan bimbingan teknis (Bimtek) di Pondok Pesantren Qonaah, Jalan Kalimantan, Gresik Kota Baru (GKB), Manyar. Mereka diajari pengetahuan dan kiat sukses beternak ayam Joper (jowo super), sekaligus cara mengatasi limbah dari ternak ayam menggunakan teknologi.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Nantinya, proses beternak 100 persen akan dikelola oleh santri di lahan ponpes masing-masing. Para santri itu juga diberi modal masing-masing sebesar Rp 3 juta untuk membuat kandang ayam, serta mendapat 500 ekor ayam berusia 4 minggu.

Bimtek ini menghadirkan Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Luki Amar Hendrawati. Ia merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat dari Kementerian Pertanian RI untuk melakukan bimbingan kepada para santri.

Menurut ia, di Kabupaten Gresik total 65 ponpes yang mengajukan, namun hanya 10 yang terpilih, dikarenakan hanya ponpes yang memiliki lahan yang bisa mendapatkan program KTSM. "Nantinya, para santri bisa meneruskan pertanian di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Jaga Lumbung Pangan Nasional, Pemprov Jatim Gelontorkan Pelbagai Fasilitas untuk Petani

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro berharap, nantinya 100 santri yang mendapatkan bimtek bisa bekerja sama dalam menjalankan program KTSM ketika nanti kembali ke ponpes masing-masing.

"Kami menilai santri lebih mudah dikoordinir untuk mengadakan perubahan. Kita tingkatkan keterampilannya untuk berdaya saing di era globalisasi," imbuhnya.

Perwakilan Robithoh Maha'id Islamiyah (RMI) NU, Fandi Ahmad Yani mengapresiasi salah satu terobosan dari Kementerian Pertanian karena memberi kesempatan di dunia ponpes, khususnya para santri, untuk mendapat ilmu peternakan.

Baca Juga: Dandim 0819/Pasuruan Serahkan Bantuan Pompa Air dari Kementan ke Gapoktan

Ia berharap kuantitas program ini dapat meningkat hingga dua kali lipat di tahun depan, mengingat banyaknya manfaat yang didapatkan para santri, yakni dapat menumbuhkan minat berwirausaha. "Program ini untuk kemandirian santri. Mereka diharapkan bisa menjadi santri milenial yang bisa menciptakan figur entrepreneurship," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO