Gagas One Class One Village, FE UTM Bangkalan Gelar Baksos di Kamal

Gagas One Class One Village, FE UTM Bangkalan Gelar Baksos di Kamal Mahasiwa FE UTM, Dosen dan Kepala Desa Kamal foto bersama sebelum melaksanakan Bhakti Sosial di Bibir Pantai Kamal.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 600 mahasiswa Fakultas Ekonomi UTM  menggelar bakti sosial (baksos) di pesisir pantai Kamal (Pelabuhan Kamal Timur) Desa Kamal  mahasiswa, Senin (22/4).

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi UTM Dr. Sutikno memaparkan bahwa kegiatan bakti sosial ini dalam rangka memperingati Hari Bumi. 

Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

"Hari bumi ini digagas oleh Gaylord Nelson, seorang senator Amerika yang merasa resah terhadap kerusakan di mana-mana akibat dari industrialisasi dan aktivitas ekonomi yang lainnya pada tahun 70-an," ujar Sutikno menceritakan sejarah Hari Bumi.

"Oleh karena itu Gaylord Nelson ingin kerusakan lingkungan masuk dalam kurikulum di Universitas Amerika Serikat. Gagasan brilian Gaylord Nelson disetujui oleh Pemeritah AS pada tanggal 22 April. Sehingga pada tanggal 22 dinobatkan sebagai hari Bumi," lanjut Sutikno.

Ia berpesan kepada mahasiswa UTM, khususnya FE, agar memahami bahwa di dunia tidak hanya harta dan ekonomi yang dikejar, tapi keberlangsungan sosial dan lingkungan harus menjadi perhatian juga.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim

"Hari ini dalam upaya memberikan edukasi kepada mahasiswa. Bahwa pembelajaran ke depan, bukan hanya ekonomi saja, tapi lingkungan juga harus berkelanjutanan," ujarnya.

Bakti Sosial ini hanya sebagai momentum di hari peringatan hari bumi. Ada agenda besar di Fakultas Ekonomi di mana setiap kelas harus ada satu desa yang harus dibina, atau One Class One Village. Salah satu desa binaan FE UTM yakni Desa Kamal.

"Desa Kamal berada di bibir pantai. Bagaimana bibir pantai kamal dijadikan sebagai sea front city atau beach front city. Selama ini pantai menjadi halaman belakang, di mana halaman belakang menjadi tempat pembuangan sampah," pungkasnya.

Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan

Kepala Desa Kamal Sulistiyono bersyukur desanya menjadi desa percontoan untuk jadi desa pariwisata. Sehingga dapat menambah pendapatan sekaligus mengurangi beban masyarakat. Karena saat ini mati suri perekonomian di bibir pantai Kamal," ujarnya. (uzi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO