GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemungutan suara ulang (PSU) atau coblosan ulang Pilpres di TPS 10 Desa Dahanrejo, Kecamatan Kebomas, mendapatkan pengawalan ketat petugas Polres Gresik, Rabu (24/2).
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro memimpin langsung pengamanan. Ia didampingi Wakapolres Kompol Dhyno Indra Setyadi, Ketua TKD Gresik Jokowi-Ma'ruf Gresik Mujid Riduan, dan Ketua KPU Gresik Ahmad Roni.
Baca Juga: Rangkul Tokoh, Tekad Ketua DPD NasDem Gresik di Pilkada 2029
Kapolres menyatakan pihaknya menerjunkan puluhan personel untuk mengamankan PSU di TPS 10. "Alhamdulillah, PSU berjalan aman dan kondusif," ujarnya.
Dari 265 daftar pemilih tetap (DPT), hingga pukul 09.30 WIB sudah 60 persen pemilih yang hadir. "Kami akan mengamankan hingga penghitungan hasil PSU tuntas," jelasnya.
Sementara Ahmad Roni menyatakan, PSU di TPS 10 Desa Dahanrejo terpaksa digelar lantaran adanya inprosedural saat pencoblosan 17 April lalu. Saat itu ada 7 warga dari luar Kabupaten Gresik yang memaksa mencoblos dengan hanya berbekal KTP.
Baca Juga: Kandidat Ketua DPRD Gresik, Mohammad dan Syahrul Bersaing Ketat
"Sebetulnya petugas KPPS saat itu sudah menolak 7 pemilih tersebut. Namun mereka tetap memaksakan, sehingga sempat terjadi ketegangan. Karena tak ingin terjadi hal yang tak diinginkan, KPPS akhirnya bermusyawarah dan dengan terpaksa mengizinkan mencoblos," ungkapnya.
Usai coblosan itu, lanjut Roni, petugas KPPS juga menghitung hasil coblosan. Namun, hasilnya tak dikirim ke PPK karena adanya insiden tersebut.
Sedangkan untuk PSU kali ini, Roni sangat berharap tingkat kehadiran pemilih bisa mencapai 100 persen. Apalagi KPU memberikan gula 1 kg bagi pemilih usai mencoblos. "Kami juga siapkan dooprize dan hadiah hiburan seperti sepeda gunung, kompor gas, kipas angin, payung, jam dinding, dan hadiah menarik lain," pungkasnya.
Baca Juga: 4 Nama Caleg Terpilih dari PKB, Gerindra, PDIP, dan Golkar Berpeluang Jabat Pimpinan DPRD Gresik
Sementara Mujid Riduan sangat mendukung pelaksanaan PSU Pilpres di TPS 10 Desa Dahanrejo. Ia berharap masyarakat menyikapi PSU tersebut dengan bijak. "Janegan mempersepsikan macam-macam. Apapun hasilnya, itu adalah pilihan rakyat yang harus dihargai," terang politikus PDIP ini. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News