Sisir TBC, Pemkot dan TB Care Aisyiyah Kota Mojokerto Terjun ke CFD

Sisir TBC, Pemkot dan TB Care Aisyiyah Kota Mojokerto Terjun ke CFD Sedot animo masyarakat. Puncak hari TBC di Alun-alun Kota Mojokerto. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Puncak peringatan hari Tuberculosis (TBC) sedunia di even Cat Free Day (CFD) Alun-alun Kota Mojokerto menyedot animo masyarakat. Sejumlah kegiatan digelar lembaga anti TBC-HIV Care Kota Mojokerto, Minggu pagi (28/4). Kegiatan ini mengusung tema “Ketahui Status TBC mu Sejak Sekarang ”.

Sepanjang pagi, masyarakat diajak untuk senam pagi bersama, lalu dilanjutkan dengan tes kesehatan gratis, screening TBC, penyuluhan tentang TBC dan cara penggunaan masker yang benar hingga pelepasan balon.

Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN

Tatik Lutfiati, Kepala SSR TBC-HIV Kota Mojokerto mengatakan, fenomena penderita TBC di Kota Mojokerto cukup tinggi. Sehingga, masyarakat perlu memahami gejalanya. “Kalau batuk berdahak selama dua minggu, ya harus periksa ke puskesmas. Apalagi disertai munculnya keringat dingin dan sesak nafas,” ungkapnya.

Tatik juga mrngatakan, TBC-HIV Care , mempunyai kewajiban untuk membantu pemerintah menangani hal ini. “Karena TBC ini harus dituntaskan. Maka masyarakat harus paham terhadap TBC dan cara penanggulangannya. Peran kita membantu pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, untuk menguatkan kader-kader,” terangnya.

Tatik juga berharap, dengan adanya kegiatan atau program-program yang dilakukan TB Care ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, untuk mewujudkan Kota Mojokerto ini bebas dari TBC tahun 2035.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Dr. Esti Hermawati, mengatakan, penanggulangan TBC di Kota Mojokerto menjadi atensi Pemkot, dalam hal ini Dinas Kesehatan. “Kita apresiasi SSR TBC-HIV yang menggelar acara ini. Karena TBC memang harus dituntaskan. Targetnya 2030 Indonesia bebas TBC,” katanya.

Hesti juga mengatakan, selama ini Dinas Kesehatan sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan TBC, termasuk rencana penerbitan regulasi TBC di Kota Mojokerto. “Dinas Kesehatan segera mengusulkan regulasi dalam bentuk peraturan wali kota yang di dalamnya mengatur warga yang terduga TBC harus mau diperiksa,” tambahnya.

Sekadar diketahui, jumlah warga Kota Mojokerto yang terdeteksi terkena TBC mencapai 391 orang dan 75 penderita TBC anak. (yep/ian)

Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO