MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Puncak peringatan hari Tuberculosis (TBC) sedunia di even Cat Free Day (CFD) Alun-alun Kota Mojokerto menyedot animo masyarakat. Sejumlah kegiatan digelar lembaga anti TBC-HIV Care Aisyiyah Kota Mojokerto, Minggu pagi (28/4). Kegiatan ini mengusung tema “Ketahui Status TBC mu Sejak Sekarang ”.
Sepanjang pagi, masyarakat diajak untuk senam pagi bersama, lalu dilanjutkan dengan tes kesehatan gratis, screening TBC, penyuluhan tentang TBC dan cara penggunaan masker yang benar hingga pelepasan balon.
Baca Juga: Dewan Pengupahan Kota Mojokerto Rumuskan Kenaikan UMK 2025
Tatik Lutfiati, Kepala SSR TBC-HIV Aisyiyah Kota Mojokerto mengatakan, fenomena penderita TBC di Kota Mojokerto cukup tinggi. Sehingga, masyarakat perlu memahami gejalanya. “Kalau batuk berdahak selama dua minggu, ya harus periksa ke puskesmas. Apalagi disertai munculnya keringat dingin dan sesak nafas,” ungkapnya.
Tatik juga mrngatakan, TBC-HIV Care Aisyiyah, mempunyai kewajiban untuk membantu pemerintah menangani hal ini. “Karena TBC ini harus dituntaskan. Maka masyarakat harus paham terhadap TBC dan cara penanggulangannya. Peran kita membantu pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, untuk menguatkan kader-kader,” terangnya.
Tatik juga berharap, dengan adanya kegiatan atau program-program yang dilakukan TB Care Aisyiyah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, untuk mewujudkan Kota Mojokerto ini bebas dari TBC tahun 2035.
Baca Juga: Kembali Tinjau Lokasi Banjir, Pj Wali Kota Mojokerto Dengarkan Keluhan dan Beri Bantuan
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Dr. Esti Hermawati, mengatakan, penanggulangan TBC di Kota Mojokerto menjadi atensi Pemkot, dalam hal ini Dinas Kesehatan. “Kita apresiasi SSR TBC-HIV Aisyiyah yang menggelar acara ini. Karena TBC memang harus dituntaskan. Targetnya 2030 Indonesia bebas TBC,” katanya.
Hesti juga mengatakan, selama ini Dinas Kesehatan sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan TBC, termasuk rencana penerbitan regulasi TBC di Kota Mojokerto. “Dinas Kesehatan segera mengusulkan regulasi dalam bentuk peraturan wali kota yang di dalamnya mengatur warga yang terduga TBC harus mau diperiksa,” tambahnya.
Sekadar diketahui, jumlah warga Kota Mojokerto yang terdeteksi terkena TBC mencapai 391 orang dan 75 penderita TBC anak. (yep/ian)
Baca Juga: Proyek Fisik Pendukung Kolam Retensi Kota Mojokerto Segera Rampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News