Kali Mati Solusi Atasi Banjir Luapan Sungai Wrati di Gempol Pasuruan

Kali Mati Solusi Atasi Banjir Luapan Sungai Wrati di Gempol Pasuruan

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Persoalan banjir dari luapan air sungai Wrati di wilayah Kecamatan Gempol, Beji menjadi perhatian serius dari pihak pemerintah provinsi melalui Dinas SDA dan Tata Ruang serta BBWS. menyarankan agar Bangiltak (kali mati) kembali difungsikan untuk meminimalisir dampak luapan air Sungai Wrati.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Ir. Hanung Widya Sasangka menjelaskan, rencana pemanfaatan kali mati terus dimatangkan. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar juga dilakukan bersama dengan pihak BBWS, Pemprov, dan Pemkab Sidoarjo.

Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan

“Untuk progresnya saat ini masih dalam pembahasan internal antara BBWS Provinsi, Dinas Sumberdaya Air dan Tata Ruang serta Pemkab Sidoarjo,“ jelasnya.

Sekadar informasi, banjir akibat luapan dari sungai Wrati yang melanda wilayah Kecamatan Gempol, Kecamatan Beji, dan sebagian wilayah Bangil pada saat musim hujan sudah bertahun tahun terjadi. Namun, hingga saat ini belum ada penanganan konkret. Diharapkan jika pembangunan Bangiltak pada 2020 terlaksana, persoalan banjir bisa diatasi.

Untuk diketahui, kali mati yang memiliki panjang 12 km rencananya akan dilakukan normalisasi. Selain itu, bangunan liar milik masyarakat yang berdiri di sepanjang sempadan juga akan ditertibkan.

Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan

Sebab, jika bangunan liar tersebut tidak ditertibkan, secara otomatis akan menghambat kegiatan program.

Di sisi lain, diketahui ada ratusan bangunan yang berdiri di sepanjang Bangiltak. Terdiri dari rumah penduduk, fasilitas umum yang rencana akan dilakukan relokasi seperti sekolah, masjid, makam, jalan desa yang tersebar di dua kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Gempol ada 97 KK, Kecamatan Beji (Desa Kedungringin dan Kedungboto) 464 KK, SD 1 unit, Masjid 3 unit, jalan desa 6 titik, dan TPQ 3 unit. (bib/par/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '6 Hari Terseret Banjir, Petani di Pasuruan Ditemukan Mengapung':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO