SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari ini bukan sekadar hari ke-2 Hari Raya Idul Fitri atau biasa disebut Lebaran. Tanggal 6 Juni ini adalah hari kelahiran Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir Soekarno. Presiden RI pertama yang akrab disapa Bung Karno itu lahir 6 Juni 1901 di sebuah rumah sederhana di Jl. Pandean Gang IV No. 40, Kampung Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Ironisnya, rumah yang menjadi saksi bisu kelahiran Putra Sang Fajar tersebut, saat ini kondisinya kurang terawat. Padahal di rumah yang terletak di jantung Kota Surabaya itu, tokoh besar yang sangat berpengaruh di dunia itu dilahirkan.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Kondisi itu mendapat perhatian dari Afwan Maksum, anggota DPRD Jawa Timur. Ia menyarankan Pemprov Jatim mengambil alih rumah bersejarah itu untuk dikelola menjadi Museum Bung Karno sebagai pusat wisata sejarah perjuangan di Jawa Timur.
"Mungkin Pemkot Surabaya punya keterbatasan dana, karena itu sebaiknya Pemprov mengambil alih rumah kelahiran Bung Karno itu dengan membelinya dari pemiliknya saat ini," tegas Afwan Maksum, Kamis (6/6).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, Jawa Timur termasuk Kota Surabaya memiliki kekayaan sejarah yang luar biasa. Sejumlah tokoh nasional lahir di Surabaya. Mulai dari Soekarno, Bung Tomo, hingga HOS Cokroaminoto berasal dari kota perjuangan ini.
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
Terlebih pertempuran terbesar di Abad 20 terjadi di Surabaya. Tak heran setiap tanggal 10 November diperingati secara nasional sebagai Hari Pahlawan.
Namun, menurut anggota Komisi B DPRD Jatim itu, hingga saat ini, Jawa Timur belum memiliki museum representatif dan lengkap yang menyimpan sejarah perjalanan bangsa. Padahal bila ditarik ke belakang, di Jawa Timur pernah berdiri kerajaan besar seperti Majapahit dan Kediri.
"Sudah waktunya Jawa Timur memiliki Museum yang representatif. Karena ini provinsi besar yang kaya akan jejak sejarah. Jejak sejarah Bung Karno banyak terdapat di Jawa Timur, baik benda maupun petilasan. Nantinya semua itu bisa disatukan di Museum Bung Karno yang dikelola Pemprov Jatim," imbuh Afwan.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Alumni Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta ini menjelaskan, tempat kelahiran Soekarno adalah bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Karena itu, sepatutnya pemerintah provinsi memberi apresiasi terhadap jejak sejarah tersebut.
Afwan membeberkan, dirinya sebagai Soekarnois meyakini rumah tempat kelahiran Bung Karno itu bisa menjadi ikon Jawa Timur yang akan menjadi jujukan bagi para pecinta sejarah dan pecinta Soekarno atau Soekarnois. Tak hanya dari Jawa Timur dan luar provinsi, bahkan dari mancanegara. Sebab, banyak orang luar negeri datang ke Museum Leiden di Belanda hanya untuk melihat jejak sejarah Bung Karno.
"Dengan keberadaan museum Bung Karno, anak-cucu kita bisa mengenal sosok pendiri bangsa serta menjadi inspirasi bagi warga kalau pendiri bangsa lahir di Surabaya dan berasal dari Jawa Timur. Saya kira juga bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD), kalau dikelola secara profesional oleh Dinas Pariwisata," pungkas Afwan. (mdr)
Baca Juga: Pemprov Jatim Borong 4 Penghargaan di APBD Award 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News