BBGRM, Desa Mendak Dilakukan Penilaian Selama Dua Hari

BBGRM, Desa Mendak Dilakukan Penilaian Selama Dua Hari Obyek Wisata Alam Watu Rumpuk di Desa Mendak yang jadi lokasi pusat seremonial BBGRM.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Desa Mendak Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun selama dua hari menjadi sasaran penilaian Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat provinsi Jawa Timur. Untuk acara seremonialnya dipusatkan di Obyek Wisata Alam Watu Rumpuk di desa tersebut pada Senin malam (17/6/2019).

Dalam kesempatan itu Lembaga Pemberdayaan dan Ketahanan Masyarakat Desa (LPKMD) menyampaikan paparan. Kemudian Selasa (18/6/2019) pagi tadi diadakan penilaian lapang untuk mengetahui dan mencocokkan kondisi riil di desa tersebut dengan yang tertera di laporan administrasi. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Madiun Joko Lelono mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya melestarikan budaya gotong royong yang saat ini hampir punah.

Baca Juga: Kabupaten Madiun Raih Internasional Seoul Smart City Award, Berkat KPBU

“Untuk penilaian bulan bakti gotong royong masyarakat ini dalam rangka untuk melestarikan budaya gotong royong yang sekarang ini sudah hampir punah ya,” kata Joko Lelono.

Beberapa unsur yang dinilai dalam lomba antara lain partisipasi, swadaya, dan kreativitas masyarakat dalam mendukung pelaksanaan pembangunan. Joko Lelono optimis, desa Mendak menjadi yang terbaik di antara desa-desa dari beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang maju dalam penilaian BBGRM tingkat Provinsi tahun ini.

“Melihat partisipasi masyarakat di Desa Mendak, kepedulian masyarakatnya, kami optimis lah untuk penilaian dari 4 besar ini mudah-mudahan bisa menjadi yang terbaik," katanya.

Baca Juga: Di Pertemuan dengan Insan Pers, Pemkab Madiun Ajak Sinergi Kesejukkan Masa Pilkada 2024

Namun demikian, menurut Joko Lelono, tujuan yang utama adalah agar budaya gotong royong tetap lestari pasca lomba dan selamanya. (hen/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO