BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kebijakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggratiskan SPP SMA dan SMK mendapat respons positif dan gembira dari warga Jawa Timur. Termasuk Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.
“Kepemimpinan Bu Khofifah dan Pak Emil Dardak sangat bagus. Kita doakan semoga diberi kelancaran sehingga Jawa Timur menjadi provinsi paling maju di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim, MA saat menyampaikan taushiyah dalam acara Haul Para Masyayih dan Wisuda Purna Siswa di Pondok Pesantren Al-Falah Lombang Utara Blegah Bangkalan Madura, Rabu malam (3/7/2019).
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Hadir dalam acara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wakil Bupati Bangkalan Mohni, pengasuh Pondok Pesantren Al-Khozini Buduran Sidoarjo KH Abdussalam Mujib, dan juga tuan rumah KH Achyar Rahbini yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, disamping para kiai dan wali santri dari sekitar Blega Bangkalan Madura.
Namun Kiai Asep minta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tidak hanya menggratiskan SPP SMA dan SMK, tapi juga Madrasah Aliyah (MA) yang jumlahnya cukup banyak di Jawa Timur.
”Banyak orang menyampaikan kepada saya agar Bu Khofifah sebaiknya menunda dulu SPP gratis SMA dan SMK sebelum Madrasah Aliyah juga mendapat perlakuan yang sama. Saya sudah sampaikan kepada Bu Khofifah. Tapi kata Bu Khofifah maa laa yudraku kulluh, laa yutraku kulluh,” kata Kiai Asep. Kaidah fiqh “maa laa yudraku kulluh, laa yutraku kulluh” ini artinya: sesuatu yang belum bisa dicapai secara keseluruhan, jangan lalu ditinggal keseluruhan.
Baca Juga: Emil Dardak Ajak Kader Demokrat Sidoarjo Kawal Kemenangan Pilgub dan Pilbup Pilkada 2024
Kiai Asep memaklumi Gubernur Khofifah menghadapi problem payung hukum. Tapi, menurut Kiai Asep, SPP gratis untuk Madrasah Aliyah punya dalil kuat dalam UUD 45 dan Pancasila, terutama butir keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Aturan apapun tak boleh bertentangan dengan aturan yang di atasnya. Ini kan amanat UUD 45 dan Pancasila, terutama preambule yang merupakan sumber dari segala sumber hukum positif Indonesia,” tegas Kiai Asep yang dikenal sebagai tim pemenangan Khofifah-Emil paling fanatik dan agresif saat pilgub Jatim.
Apalagi, kata Kiai Asep, Kota Surabaya dan Sidoarjo sudah memberikan Bantuan Operasioal Siswa Daerah (Bosda) terhadap Madrasah Tsanawiyah (MTs). “Analognya terlalu dekat, Surabaya dan Sidoarjo. Kalau memang takut melanggar aturan ya bantuan itu jangan ditujukan kepada sekolah tapi ditujukan kepada rakyat, warga Jawa Timur. Di Surabaya yang dapat bantuan itu warga Surabaya yang sekolah di Surabaya. Saya ini kan punya semua sekolah, mulai dari Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMP dan SMA. Jadi saya tahu,” kata putra KH Abdul Chalim, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Baca Juga: Khofifah-Emil Raih Penghargaan dari Duta Besar Inggris
Ia mengingatkan bahwa para pengelola Madrasah Aliyah sangat banyak mendukung Khofifah-Emil pada pilgub Jatim. "Pendukung bu Khofifah yang banyak juga dari Aliyah pada pilgub Jatim," tegas kiai miliarder yang dermawan itu.
Kiai Asep mengaku tak menyalahkan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil jika SPP Madrasah Aliyah itu kini belum bisa digratiskan. “Bu Khofifah dan Pak Emil tak salah,” kata Kiai Asep.
Tapi ia mengingatkan agar jangan sampai ada orang yang memberikan masukan salah terhadap gubernur dan wakil gubernur. Ia minta Kepala Biro Hukum, Sekda, Kepala Bapeda dan Kepala Diknas Pemprov Jatim memberikan masukan yang obyektif agar cita-caita kemerdekaan, yaitu kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran di Jawa Timur benar-benar terwujud
Baca Juga: Demkorat Gelar Baksos Bagi Warga Terdampak Banjir di Sidoarjo, Emil Dardak: Jadi Perhatian Serius
Kiai Asep mengaku akan terus memperjuangkan SPP gratis untuk Madrasah Alyah, karena SPP untuk SMA dan SMK sudah digratiskan di Jawa Timur. “Kenapa saya akan berjuang untuk ini? Karena saya Ketua Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Jawa Timur,” kata Kiai Asep.
“Sebelum saya jadi Ketua Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama-Red), saya sudah jadi Ketua PGMI, tapi banyak yang belum tahu,” katanya sembari menegaskan bahwa dirinya hadir ke acara di Pondok Pesantren Al-Falah itu karena dihadiri Gubernur Jatim Emil Dardak. Karena itu Kiai Asep minta pidato sebelum Emil agar wakil gubernur Jawa Timur itu bisa mendengarkan aspirasi yang mau disampaikan.
Berapa jumlah siswa Madrasah Aliyah di Jawa Timur? Tanya BANGSAONLINE.com. “Siswa Madrasah Aliyah Negeri se-Jawa Timur itu jumlahnya 88.000, sedang untuk Madrasah Aliyah swasta se-Jawa Timur sebanyak 306.000 siswa,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com usai acara.
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Emil saat memberikan sambutan langsung meresposn aspirasi yang disampaikan Kiai Asep. “Saya berterima kasih kepada Kiai Asep. Saya kira kita semua sepakat bahwa kita memang tak boleh terkungkung dengan peraturan secara tertutup. Tapi kita juga tak boleh melanggar aturan,” kata Emil.
Menurut Emil, Khofifah sebagai gubernur akan terus berusaha agar MA juga gratis SPP-nya. “Bu Khofifah akan terus mencoba dengan berbagai cara. Ibu Khofifah akan terus berusaha dan tak akan berhenti sebelum berhasil,” kata Emil.
Emil yang mantan Bupati Trenggalek itu meyakinkan para kiai bahwa Khofifah adalah gubernur berbasis pesantren. Karena itu punya komitmen kuat terhadap Madrasah Aliyah dan pesantren. “Putra Bu Khofifah mondok di Amanatul Ummah,” kata Emil.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
Memang dua putra Khofifah sempat mondok di Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Bahkan salah satunya pernah mondok di Pesantren Tebuireng Jombang, sebelumnya akhirnya mondok di Amanatul Ummah. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News