TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bupati Trenggalek Moh. Nur Arifin membeberkan awal mula program Gertak (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan) yang saat ini menjadi andalan Pemkab Trenggalek untuk menurunkan angka kemiskinan.
Melalui akun instagramnya, awalnya Arifin menyapa para netizen. "Hayo siapa yang lagi skripsi?- kalian ada temannya lho, yaitu saya. Mohon maaf kemarin saya tidak berada di kantor karena salah satunya bertemu dengan dosen pembimbing untuk membicarakan bab 1, ketika ada pertanyaan apa kaitannya judul dan prodi manajemen. Jawabannya manajemen perubahan," tulisnya, Rabu (3/7).
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan bagaimana program Gertak itu dicetuskan. "Saya ingat betul bagaimana posko GERTAK lahir, saya mendengar sambutan dari Gus Ipul waktu itu Wagub ketika acara di kantor PW Ansor lama. Beliau menceritakan waspada bahaya teroris lewat gerakan peduli tetangga," tulis Arifin di akun Instagramnya.
"Kemudian saya teringat masa kecil saya, di mana bapak (almarhum) dan ibu harus ke Surabaya karena pekerjaan di Trenggalek sulit dan impian memperbaiki nasib, tidak terperosok dalam kondisi kemiskinan. Kemudian saya teringat kemiskinan Trenggalek masih di atas rata rata nasional dan provinsi. Akhirnya saya berpikir, mengapa tidak kita buat gerakan tengok bawah?".
"Setelah konsultasi dengan Bupati Emil Dardak kala itu, saya mantap bertekad #gerakan tengok bawah# kemiskinan dan kerentanan harus dikampanyekan. Karena tahun pertama menjabat APBD sudah ditetapkan, maka awal perencanaan kita gotong royong".
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Raih Predikat III Pelaporan Aksi HAM 2023
"Kantor Dinas Wakil Bupati dialih-fungsi jadi Posko sekaligus sekretariat Sdg's. Vendor dan barang beberapa ada yang bayar uang sendiri dan komputer serta server waktu itu seingat saya masih pinjam. Sampai akhirnya Bu Khofifah meresmikan posko tersebut ketika menjabat sebagai menteri sosial".
"Hampir 10.000 laporan sejak berdiri telah ditindaklanjuti, bukan hanya bertumpu pada pemerintah tetapi platform 3 sedekah: 1) #sedekah rezeki melalui Baznas Trenggalek kita lakukan. 2) # sedekah partisipasi melalui seluruh relawan mulai dari PKH Trenggalek hingga teman teman IST yang sebagian menjadi pasukan pink dan 3) # sedekah informasi jika ada yang miskin perlu bantuan melalui posko, nomor lapor 082233343800 hingga # gertakApps".
"Seandainya saya suatu saat tidak lagi menjabat, saya ingin gerakan ini terus hidup. Saya akan dedikasikan hidup saya untuk ini, insyallah. saya punya sahabat Husen Hadar seorang habib nasionalis milenials yang secara bersama kita membuat yayasan @tengokbawahcom sebagai wadah yang lebih luas," tuturnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Salurkan Ganti Rugi Proyek Pembanguan Dam Bagong
Gertak ini ditulis oleh Moh. Nur Arifin dan diajukan untuk perlengkapan kurikulum persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di bidang ilmu ekonomi program studi ekonomi manajemen di Universitas Dokter Sutomo Trenggalek.
Arifin sendiri tercatat sebagai mahasiswa Universitas Dokter Sutomo dengan Nomor Induk Mahasiswa 2018325008 jurusan manajemen fakultas ekonomi.
Sejak dicetuskan pada tahun 2015, Program Gertak cukup efektif menurunkan angka kemiskinan di Trenggalek. Dalam kurun waktu tiga tahun hingga 2018, angka kemiskinan di Trenggalek cenderung mengalami penurunan.
Baca Juga: Dua Inovasi Pelayanan Publik Pemkab Trenggalek Diapresiasi Kemenpan RB
Berikut data angka kemiskinan makro yang diperoleh dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Kerentanan Anak Kabupaten Trenggalek.
Tahun 2015 angka kemiskinan 13,39%.
Tahun 2016 angka kemiskinan 13,24%
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Ancam Tutup Usaha Tambak yang tak Kantongi Izin
Tahun 2017 angka kemiskinan 12,96%
Tahun 2018 angka kemiskinan 12,02%. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News